"Sementara rival dari Italia (Ducati) memiliki informasi dan data delapan pembalap, yang mencoba berbagai hal dan menguji kompon ban yang berbeda, jadi kita pasti akan memiliki kekurangan," tambahnya.
"Pendapat saya, itu tidak akan merugikan perkembangan motor, tapi akan merugikan balapan," lanjutnya.
"Kami ingin kembali dengan tim satelit secepat mungkin," aku Lin Jarvis.
"Tidak ada urgensi mutlak, tapi kami tidak ingin kehilangan waktu yang tidak perlu," sambungnya.
"Jika kami menemukan solusi untuk tahun 2024 yang sesuai dengan strategi kami untuk masa depan, itu akan disambut baik," lanjutnya.
"Ini tidak akan mudah karena kebanyakan tim memiliki kontrak yang sah," tambahnya.
"Tim LCR milik Lucio Cecchinello misalnya, memiliki sejarah dan hubungan yang sangat panjang dengan Honda, jadi kesepakatan seperti itu akan sulit," tambah bos Yamaha MotoGP itu.
Baca Juga: Skuat MotoGP Milik Valentino Rossi Sudah Pilih Tanggal Launching, Gagal Pertahankan Tradisi
Karena LCR sudah melekat dengan Honda, Jarvis melirik tim VR46.
“Tentu saja ada banyak diskusi dengan VR46,” ungkap Lin Jarvis.
"Kami bekerja sama dengan mereka, mereka menjalankan tim Master Camp Moto2 kami, kami memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Valentino, dia mengendarai Yamaha di Kejuaraan Dunia MotoGP selama 16 tahun," jelasnya.
"Logika akan mengatakan itu arah yang baik, dengan Marco Bezzecchi dan Luca Marini, Valentino memiliki dua pembalap yang sangat diharapkan," sambungnya.
"Dan kami mendukung VR46 Riders Academy dengan motor Yamaha, sangat masuk akal untuk menempuh pilihan ini," tambahnya.
"Tetapi mereka memiliki kontrak dengan Ducati untuk tahun 2024," pungkas Lin Jarvis.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR