"Karena kan tidak semua bengkel bisa (menangani motor listrik). Jadi kalau mau bermain, ya siapkan skema untuk itu," jelas Budi.
Budi juga menyayangkan masih minimnya penjualan motor listrik.
Hal tersebut disebabkan faktor kepercayaan konsumen yang masih rendah.
"Saya lihat persoalan utamanya trust masyarakat ya, karena masyarakat masih (bertanya-tanya), ini motor listrik bisa lanjut atau nggak, kayak dulu era motor China," ujar Budi.
"Tapi sebetulnya pemerintah melalui regulasi yang ada sudah menyiapkan semuanya," sambungnya.
Baca Juga: Banyak Motor dan Mobil Bakal Mudik Jelang Nataru, Menhub: Ada 44 Juta Pemudik
Meski begitu, Budi optimis dapat menempuh target penjualan motor listrik yang berada di hingga 2 juta unit di 2024.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR