MOTOR Plus-online.com - Gara-gara kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat pajak, Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo jadi sorotan netizen.
Penganiayaan yang dilakukan anak pejabat pajak. Mario Dandy Satriyo (20) kepada anak pengurus GP Ansor, David masih menjadi topik hangat di tengah masyarakat.
Dirjen Pajak pun takut kasus ini memengaruhi integritas institusinya.
Suryo mengatakan, pihaknya mengecam segala bentuk tindak kekerasan serta gaya hidup mewah dan perilaku pamer harta yang dilakukan pegawai Ditjen Pajak.
Menurut Suryo, hal tersebut dapat menggerus tingkat kepercayaan masyarakat terhadap integritas Ditjen Pajak.
"Dan memberikan stigma negatif terhadap seluruh jajaran Direktorat Jenderal Pajak yang berjumlah lebih dari 45.000 pegawai," kata Suryo Utomo dikutip dari Kompas.com.
Suryo juga menyampaikan komitmennya untuk menjaga integritas Ditjen Pajak.
Salah satu cara yang ia lakukan, yakni mengambil tindakan disiplin bagi pegawai di Ditjen Pajak yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas.
Baca Juga: Mario Dandy Satrio Songong Menganiaya Sampai Pamer Moge, Ayahnya Terancam Jadi Pengangguran
"Saya percaya lebih banyak pegawai yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas di Direktorat Jenderal Pajak," ujar Dirjen Pajak itu.
Lebih lanjut, Suryo menjelaskan bahwa Kemenkeu mempunyai mekanisme untuk mendeteksi pelanggaran integritas.
Salah satunya melaui analisis dan pemeriksaan laporan harta kekayaan penyelenggara negara dan aplikasi laporan perpajakan dan harta kekayaan.
Cara tersebut dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban terkait harta kekayaan pribadi sebagai penyelenggara negara.
Gara-gara anak bawahannya berulah, nama Suryo Utomo pun ikut terseret.
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK tahun 2021, Suryo tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 14,1 miliar.
Untuk alat transportasi dan mesin, Suryo mempunyai 6 unit motor.
6 motor milik Dirjen Pajak itu terdiri dari Honda Supra 1997, Honda BeAT 2015, motor Yamaha 2005, Harley-Davidson Sportster 2003, Kawasaki ER6 2019, dan Yamaha RX-King 1996.
Keenam motor itu dibeli Suryo dengan uang sendiri.
Motor termahal sudah pasti Harley-Davidson Sportster seharga Rp 155 juta.
Uniknya, Suryo Utomo doyan mengoleksi motor lawas, seperti Yamaha RX-King tahun 1996 yang dibelinya seharga Rp 16 juta, serta Honda Supra 1997 seharga Rp 1 juta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor, Dirjen Pajak Khawatir Turunkan Kepercayaan Masyarakat"
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR