Namun pihak debt collector menolak dan minta segara dibayarkan tunggakan beserta denda.
"Kita bantu buat dimediasikan, ternyata di sana tidak bisa," sambung Amief.
"Tetap unit mesti di dalam dan harus dibayar dendanya, tidak diberikan keringanan sama sekali," lanjutnya.
Di tengah permintaan keringanan, mendadak muncul debt collector lain sambil blayer-blayer motor dan membunyikan klakson.
Sontak hal tersebut memancing emosi driver ojol.
Amief dan beberapa rekan driver ojol sempat melerai, tapi terjadi lemparan ke arah kerumunan massa yang bikin situasi tambah panas.
"Kita melempar balik dan akhirnya mereka buka gerbang, langsung menyerang balik pakai samurai, balok," tambahnya.
Akibat kejadian itu, kata dia, total ada sembilan driver ojol yang terluka dan puluhan motor rusak.
"Berbagai macam lukanya, ada tangan, kepala, pelipis, dan leher," ucapnya.
Saat ini, para ojek online itu meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa ini.
"Kita lari ke sini (Mapolrestabes Bandung) minta tindak lanjuti pidananya, dibanding di sana massa lebih banyak lagi dan tidak kondusif, warga juga ada yang kena," pungkas Amief.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bentrok Driver Ojol dan Debt Collector di Bandung Awalnya Minta Keringanan Sebab Pemilik Motor Sakit
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR