Mahatma mengaku, harga rental motor yang ditawarkan bule lebih murah dari pengusaha lokal.
"Mereka bisa sewakan di bawah harga standar PRM, jadi mereka jual asal laku saja, sehingga membuat kacau harga," lanjutnya.
"Jadi mereka juga menyewakan dengan bule-bule yang notabene tidak bisa naik motor," sambungnya.
Mahatma menjelaskan, untuk motor Yamaha NMAX PRM mengenakan harga Rp 3,5 juta per bulan.
Sedangkan harga sewa motor yang ditawarkan para bule cuma Rp 2 juta per bulan.
"Padahal pasar siap bayar harga kita dengan harga segitu, tapi entah kenapa mereka jual lebih murah, apa karena unit mereka banyak saya kurang tahu," tegasnya lagi.
Tak hanya itu, Mahatma mengaku banyak warga lokal yang resah karena pekerjaannya diambil oleh bule ilegal.
Baca Juga: Pemotor Bule di Bali Pasang Pelat Nomor Palsu Meresahkan Polisi Gelar Tilang Manual Ciduk 147 WNA
"Sekarang keadaan mereka atau bule bukan jadi liburan," tambah lagi Mahatma.
"Malah Bali dijadikan tempat kerja, dan mereka tidak bayar pajak," tegasnya.
Mahatma menegaskan, PRM akan menindaklanjuti hal itu dan terus berkoordinasi dengan pihak imigrasi.
"Pengawasan orang asing harus diperketat, kalau terus begini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul PRM Bali Sebut Banyak Rental Motor Ilegal Yang Pemiliknya WNA
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR