Pasalnya kondisi saat ini setiap pelaku UMKM sudah memiliki motor, bahkan lebih dari satu motor dalam rumah tangga.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk membenahi angkutan umum terlebih dahulu sebelum memberikan insentif untuk kendaraan listrik.
"Indonesia belajar dari luar negeri hanya sepenggal-sepenggal, tidak menyeluruh. Di luar negeri angkutan umum sudah bagus, baru kebijakan mobil listrik dibenahi dan bukan target motor listrik," ungkap Djoko.
Sementara itu, Djoko menilai membenahi angkutan umum bisa mengajak pemilik motor untuk menggunakan angkutan umum.
Ia pun mencontohkan pada program Teman Bus di 11 kota, sebanya 62 persen pemilik motor beralih menggunakan bus umum.
"Membenahi transportasi umum dengan kendaraan listrik akan didapat menekan emisi udara, mereduksi kemacetan lalu lintas, menurunkan angka kecelakaan. Rp 1,4 triliun bisa digunakan untuk membenahi angkutan perkotaan di 20 kota. Program ini rawan penyalahgunaan," pungkasnya.
Penulis | : | Muslimin Trisyuliono |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR