MOTOR Plus-Online.com - Berniat mencari motor milik kenalannya, seorang polisi dihajar massa hingga babak belur.
Parahnya lagi, salah satu pelaku pengroyokan merupakan oknum anggota TNI AD.
Peristiwa tersebut terjadi di jalan Raya Tondao, Desa Persiapan Nitaso, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.
Korban diketahii bernama Aipda Alexander Herman Weflaar, SH.
Kejadian pengeroyokan itu terjadi pada Jumat, 10 Maret 2023, sekitar pukul 03.00 Wita.
"Awal mulanya, korban Aipda Herman Weflaar didatangi di mes Puskesmas Ba'a oleh kenalan dari Oehandi Kecamatan Rote Barat Daya, yang memberitahukan bahwa yang bersangkutan datang mengikuti acara ulang tahun, ujar Kasi Humas Polres Rote Ndao, Aiptu Anam Nurcahyo.
Namun, terjadi keributan sehingga yang bersangkutan lari meninggalkan tempat pesta dan juga meninggalkan motor miliknya.
Setelah mendapat informasi tersebut, maka Aipda Herman Weflaar lalu mengendarai motor bersama seorang saudaranya mendatangi tempat pesta dengan tujuan mengambil motor milik kenalannya.
Baca Juga: Geger, Oknum Polisi di Lampung Menimbun dan Mengoplos BBM Pertalite Selama 5 Tahun
Setibanya di tempat pesta, Aipda Herman Weflaar lalu mencari motor yang ditinggalkan.
Adapun motor milik kenalannya tersebut yakni Yamaha Vixion.
Dimana saat itu situasi di tempat kejadian, terdapat banyak pemuda yang juga mengikuti acara pesta tersebut.
Saat hendak menuju sepeda motor yang dikendarai untuk kembali pulang, tiba-tiba korban ditendang dari arah belakang oleh seseorang yang tidak dikenal sehingga korban jatuh di dalam saluran air /got.
"Dan kemudian ada suara yang diketahui berasal dari seorang oknum anggota TNI AD, Prada AF alias Arjun yang bertugas di Kesatuan Yon Zipur 18, berteriak "bunuh dia"," kata Anam.
Lalu, Prada AF menghampiri korban dan menendang serta memukul korban, namun korban menghindar.
Sehingga banyak orang yang tidak dikenal pun menghampiri korban dan menendang serta memukul korban.
Korban pun terjatuh dan selanjutnya korban kembali ditendang dan dipukuli.
"Saat dipukuli, korban Aipda Herman Weflaar sempat mengeluarkan kata "saya Polisi" sehingga para pelaku menghentikan penganiayaan," terang Anam.
Baca Juga: Oknum Driver Ojol Enggak Bisa Tahan Nafsu, Nekat Perkosa Penumpangnya Sendiri
Usai dikeroyok, Aipda Herman Weflaar dibawa oleh anggota Polsek Lobalain dan mendapat penanganan medis di RSUD Ba'a atas keluhan sakit yang dialami serta telah membuat Visum Et Repertum (VER).
Sementara, Kasus Tindak Pidana Penganiayaan secara bersama-sama (pengeroyokan) terhadap Aipda Herman Weflaar masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polisi.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Niat Ambil Motor, Anggota Polisi di Rote Ndao Dikeroyok Sampai Jatuh dalam Got Air
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR