"Lebih ekonomis untuk konsumen namun untuk kerja mekanik akan berkurang juga. Jasa servis akan jauh berkurang. Tapi nanti pinter-pinternya kita agar dapat bertahan," tambahnya.
Menurutnya, sebagai pelaku usaha otomotif mau tidak mau harus siap menghadapi perubahan tersebut.
Ia juga mengaku akan belajar kompetensi motor listrik bagi peserta didik.
"Kami akan pelatihan dulu untuk motor listrik. Perubahan ini kami tengah mempersiakan agar bisa siap menghadapi era motor listrik," ujarnya.
Menurut Wijen, cara kerja motor listrik tidak jauh beda dari motor konvensional secara kelistrikan.
Oleh sebab itu, motor listrik tidak ditanggapi begitu asing-asing amat baginya.
"Dari segi kelistrikan tidak jauh beda dengan motor konvensional. Dalam motor konvesional, komponen kelistrikannya sudah kami pelajari. Tinggal bagaimana meningkatkan kompetensinya saja," jelasnya.
Baca Juga: 3 Ciri Bikers Yang Diutamakan Dapat Insentif Motor Listrik Rp 7 Juta
Ia juga menjelaskan komponen motor listrik yang paling mahal hanya baterai.
Harganya pun 50 persen dari harga jual motor tersebut.
Meski begitu, pergantian baterai memiliki rentang waktu cukup lama.
"Dari segi komponen batrei memang harus diganti ketika sudah waktunya, usia pakai bisa mencapai 5 tahun. Dan ini komponwn batrei tersebut harganya 50 persen dari harga motor listriknya," ungkapnya.
Sementara itu, Wijen menyakini invasi motor listrik hanya tinggal menunggu waktu. Kata dia, motor listrik akan semakin banyak begitu sumber minyak dunia makin menipis.
"Seperti halnya dulu motor injeksi awal-awal muncul, banyak yang menyebut mahal lah, biaya perawatan besar dari motor karburator. Ketika pabrik motor sudah tidak memproduksi karburator, maka akan beralih semua ke injeksi. Nah analogi ini bisa saja terjadi di motor listrik. Semua orang akan beralih ke motor listrik jika pabrikan tidak lagi memproduksi motor konvensional," ungkap Wijen.
Wijen juga masih meragukan durabilitas dan kekuatan motor listrik jika dipakai di wilayah terjal dan pegunungan.
"Memang lebih ekonomis, namun jika dipakai di kondisi jalanan seperti sawah dan pegunungan, belum tahu akan sekuat apa," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Gempuran Motor Listrik Bikin Bengkel di Lumajang Ketar-ketir, Prediksi Omzet Jasa Servis Menurun
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR