Motor Listrik Menjamur, Bengkel Motor di Lumajang Was-was Omzet Jasa Servis Menurun

Yuka Samudera - Selasa, 14 Maret 2023 | 07:50 WIB
MOTOR Plus-online.com/Galih
Ilustrasi motor listrik baru Davigo Dragon-S. Motor listrik makin ramai, bengkel motor khawatis omzet jasa servis berkurang.

MOTOR Plus-Online.com - Makin banyak motor listrik beredar, bengkel motor di Lumayang ketar-ketir omzet jasa servis bakal berkurang drastis.

Kehadiran motor listrik yang kian menjamur ini ternyata menyimpan cerita unik, khususnya berhubungan dengan bengkel motor konvensional.

Bengkel motor biasa atau komvensional seperti was-was akan kehadiran motor listrik ini.

Mereka beranggapan jika omzet jasa servis untuk motor bermesin bahan bakar akar berkurang seiring maraknya jumlah motor listrik.

Hal ini seperti yang diungkapkan Wijen Utomo, Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan Bengkel Sepeda Motor Anugerah Lumajang.

Dikutip dari TribunJatim.commotor listrik bakal jauh lebih menguntungkan konsumen perkara lebih hemat biaya perawatan kendaraan.

Ini disebabkan karena motor listrik hanya memiliki sedikit komponen yang harus diganti secara berkala, beda dengan motor konvensional.

Wijen menambahkan, perubahan tersebut kemungkinan bisa jadi menggerus omzet jasa servis bengkel kendaraan konvensional.

Baca Juga: Beli Motor Listrik Dapat Insentif Rp 7 Juta Lewat PLN Mobile, Begini Caranya

Harun/GridOto.com
Ilustrasi servis motor di bengkel

"Kami memprediksi ini akan mempengaruhi omzet pelaku usaha otomotif bengkel. Ongkos servis akan lebih murah dan tidak banyak komponen yang diganti secara berkala. Adapun baterai tapi usianya lama sampai 5 tahun baru berganti," ujarnya.

"Lebih ekonomis untuk konsumen namun untuk kerja mekanik akan berkurang juga. Jasa servis akan jauh berkurang. Tapi nanti pinter-pinternya kita agar dapat bertahan," tambahnya.

Menurutnya, sebagai pelaku usaha otomotif mau tidak mau harus siap menghadapi perubahan tersebut.

Ia juga mengaku akan belajar kompetensi motor listrik bagi peserta didik.

"Kami akan pelatihan dulu untuk motor listrik. Perubahan ini kami tengah mempersiakan agar bisa siap menghadapi era motor listrik," ujarnya.

Menurut Wijen, cara kerja motor listrik tidak jauh beda dari motor konvensional secara kelistrikan.

Oleh sebab itu, motor listrik tidak ditanggapi begitu asing-asing amat baginya.

"Dari segi kelistrikan tidak jauh beda dengan motor konvensional. Dalam motor konvesional, komponen kelistrikannya sudah kami pelajari. Tinggal bagaimana meningkatkan kompetensinya saja," jelasnya.

Baca Juga: 3 Ciri Bikers Yang Diutamakan Dapat Insentif Motor Listrik Rp 7 Juta

Erwan Hartawan/MOTOR Plus-online
Ilustrasi motor listrik dari berbagai merek.

Ia juga menjelaskan komponen motor listrik yang paling mahal hanya baterai.

Harganya pun 50 persen dari harga jual motor tersebut.

Meski begitu, pergantian baterai memiliki rentang waktu cukup lama.

"Dari segi komponen batrei memang harus diganti ketika sudah waktunya, usia pakai bisa mencapai 5 tahun. Dan ini komponwn batrei tersebut harganya 50 persen dari harga motor listriknya," ungkapnya.

Sementara itu, Wijen menyakini invasi motor listrik hanya tinggal menunggu waktu. Kata dia, motor listrik akan semakin banyak begitu sumber minyak dunia makin menipis.

"Seperti halnya dulu motor injeksi awal-awal muncul, banyak yang menyebut mahal lah, biaya perawatan besar dari motor karburator. Ketika pabrik motor sudah tidak memproduksi karburator, maka akan beralih semua ke injeksi. Nah analogi ini bisa saja terjadi di motor listrik. Semua orang akan beralih ke motor listrik jika pabrikan tidak lagi memproduksi motor konvensional," ungkap Wijen.

Wijen juga masih meragukan durabilitas dan kekuatan motor listrik jika dipakai di wilayah terjal dan pegunungan.

"Memang lebih ekonomis, namun jika dipakai di kondisi jalanan seperti sawah dan pegunungan, belum tahu akan sekuat apa," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Gempuran Motor Listrik Bikin Bengkel di Lumajang Ketar-ketir, Prediksi Omzet Jasa Servis Menurun

Penulis : Yuka Samudera
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular