Dengan asumsi 1 ringgit Malaysia saat ini sebesar Rp 3.434, maka laba bersih Petronas tahun 2022 adalah setara sekitar Rp 348,7 triliun.
Dilansir dari The Star, jumlah ini memungkinkan perusahaan minyak nasional tersebut memberikan dividen sebesar RM 50 miliar kepada pemerintah federal sebagai pemegang saham tunggal.
Petronas pun bergabung dengan perusahaan minyak besar lainnya dalam membukukan rekor keuangan.
Dengan harga minyak mentah tingkat Brent rata-rata sebesar 101,31 dollar AS per barel pada tahun 2022, sekitar 43 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2021, mengartikan pendapatan Petronas turut naik.
Perusahaan minyak nasional Malaysia yang berdiri tahun 1974 ini berhasil mencatatkan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah.
Yakni sebesar 375,3 miliar ringgit pada tahun 2022, naik 51 persen dari tahun 2021 sebesar 248 miliar ringgit.
Baca Juga: Bikin Pertamina Ketar-ketir, Petronas Turunkan Tiga Pembalap Malaysia di Moto2 Sepang 2022
Chief Executive Officer Petronas, Tengku Muhammad Taufik memperkirakan, harga minyak mentah akan terkoreksi tahun ini.
"Karena pemulihan permintaan masih rapuh, berdasarkan tantangan pasokan, ini berarti volatilitas," ucap Tengku Muhammad Taufik.
Petronas memastikan akan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam manajemen dan disiplin dalam menginvestasikannya kembali.
Adapun belanja modal tahun 2023-2027 akan ditingkatkan menjadi sekitar RM 300 miliar, dari sebesar RM 208,5 miliar pada tahun 2018-2022.
Diperkirakan, peningkatan belanja modal ini melalui kemitraan terutama investor energi, bukan lewat pasar modal.
Sementara itu, hingga 20 persen dari belanja modal tahunannya atau sekitar 12-15 miliar ringgit per tahun, akan dipakai untuk dekarbonisasi dan transisi energi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Petronas Catat Laba Bersih Tahun 2022 Rp 348 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah"
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR