MOTOR Plus-Online.com - Kelas Supersport 600 (SS600) pada Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kembali naik daun setelah tahun lalu dijuarai pembalap Indonesia.
Andi Gilang berhasil menjadi juara Asia ARRC SS600 usai mengalahkan pembalap Malaysia, Helmi Azman hanya dengan selisih satu angka.
Namun untuk tahun ini, Andi Gilang naik ke kelas Asia Superbike atau ASB1000 bersama tim Hond Asia Dream Racing.
Di kelas SS600 ARRC 2023 pada kalangan pembalap Indonesia pun dihuni nama baru.
Ada empat nama dari dua tim pabrikan, Yamaha Racing Indonesia (YRI) dan Astra Honda Racing Team (AHRT).
View this post on Instagram
Duet baru dari AHRT, Gerry Salim dan Adenanta Putra yang akan membesut New Honda CBR600RR usai tahun lalu dibawa Andi Gilang juara Asia.
Lalu di YRI masih mengandalkan Galang Hendra Pratama dan juara ARRC AP250 2022, Andy Muhammad Fadly yang merapat ke YIMM.
Tiga dari empat nama ini memiliki pengalaman lama di kelas 600 cc. Gerry dan Fadly sama-sama sudah berkiprah lebih dulu di ARRC SS600 pada tahun 2016.
Gerry lebih gemilang, ia sudah mengoleksi dua kemenangan SS600 pada ARRC Indonesia 2016 di sirkuit Sentul.
Baca Juga: Jelang ARRC Thailand 2023, Pembalap Indonesia Di AP250 Semakin Sedikit, Kenapa?
Sedangkan Fadly menunggangi Kawasaki Ninja ZX-6R kala itu masih membela Kawasaki Manual Tech prestasinya paling tinggi adalah lima besar.
Baik Gerry dan Fadly, sama-sama mulai berkiprah di AP250 pada tahun 2017 dengan proyek juara dari kedua tim, Gerry Juara AP250 2017, dan Fadly di 2019-2022.
Sedangkan Galang Hendra sudah berkiprah di Supersport 600 pada ajang balap dunia World Supersport (WSSP) pada tahun 2020-2021.
Ia mulai fokus membesut Yamaha R6 di balap Asia sejak tahun lalu dan mulai konsisten memberi perlawanan di lima besar.
Jika berdasarkan sejarah, Fadly dan Gerry memang lebih cemerlang dibandingkan Galang Hendra.
Hanya saja Galang sudah terbiasa dengan spesifikasi Supersport 600 terkini dibandingkan dua kompatriotnya itu.
Apalagi adaptasi dengan karakter motor Yamaha adalah tugas utama dari Fadly.
Sedangkan Adenanta benar-benar baru membesut motor empat silinder, sehingga butuh masa baginya untuk kompetitif.
Meski dari segi postur tubuh yang tinggi, Adenanta memang lebih cocok di SS600 dan ia adalah pembalap yang terbilang cepat mempelajari motor baru.
Baca Juga: Dapat Insentif Rp 7 Juta, Segini Update Harga Motor Listrik Viar
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR