Djoko menambahkan, maraknya pemudik menggunakan motor karena saat ini sudah banyak roda dua yang dibekali kubikasi mesin tinggi.
Menurutnya, dulu sangat jarang pemudik yang menggunakan motor.
Mudik menggunakan motor baru marak semenjak kementerian perindustrian menciptakan motor dengan mesin besar.
"Dulu motor bebek di bawah 100 cc-nya kecepatannya lambat, naik motor Jakarta-Bekasi aja naik bebek sudah terasa panas. Sekarang rata-rata motor sudah di atas 100 cc, matic atau non matic. Tapi itu membahayakan juga di kecepatan tinggi. Karena sepeda motor tidak dirancang untuk jarak jauh," kata Djoko.
Selain itu Djoko juga meminta untuk para pemudik agar tidak memaksakan diri.
Hal ini mengingat angka kecelakaan pengendara motor yang sangat tinggi saat musim mudik Lebaran.
“Jangan sampai terjadi anak-anak meninggal, orang tua di sini harus tanggung jawab. Kalau tidak bisa mudik jangan paksakan mudik."
"Kalau tidak punya uang jangan memaksakan mudik dan membahayakan dirinya. Ikut mudik gratis yang sudah disediakan oleh pemerintah, sehingga nyaman bawa anak-anaknya,” ucap Budi.
Baca Juga: PLN Ikut Gelar Program Mudik Gratis 2023, Tersedia 10 Ribu Kuota
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR