Kedepannya perbedaan antara charging panel dan baterai coba diminimalisir.
Dengan standar yang baku dan sama, maka mendorong minat masyarakat memiliki kendaraan listrik.
"Ini adalah langkah yang sangat strategis, karena kita menginginkan platform hardware dan software terjadi standarisasi. Dengan keseragaman ini maka semua masyarakat bisa menikmati tanpa harus ragu ada perbedaan antara panel dan baterai," ujar Toto.
Toto menjelaskan diharapkan nantinya baterai motor listrik memiliki gambaran besar layaknya kartu ATM bersama.
Meski ada beberapa jenis mesin ATM yang berbeda namun jenis kartu ATM apapun bisa digunakan secara general.
"Ini adalah hal-hal yang kami rencanakan, dan intinya buat kita apapun motor listriknya baterainya dari IBC dan listriknya dari PLN," tambahnya.
Sementara, Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (GESITS), Bernardi Djumiril menyampaikan bahwa transisi dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik memang tidak bisa dilakukan sendiri.
Baca Juga: Desain Klasik, Motor Listrik United Bullet Jarak Tempuh 95 Km, Segini Harganya
Dibutuhkan kolaborasi dan proses penyempurnaan tanpa henti untuk menjawab kebutuhan pelanggan.
"Kami bertiga di sini kompak untuk memberikan standarisasi baterai dari pengguna masing-masing, baik itu dari dimensi, connection, serta locker baterai, sehingga mampu memudahkan pelanggan," kata Bernardi.
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR