Menurut pria yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional PT Pertamina Lubricants itu, beberapa fitur pada kemasan oli bisa diamati sebagai pembeda oli palsu atau asli.
"Makanya fitur-fitur yang sebagai pembeda mulai dari nomor seri, label yang ada hologram, aluminium foil, atau ciri-ciri khusus yang memang secara inderawi bisa diakses dengan mudah oleh konsumen," tuturnya.
Sigit juga mengatakan, kalau semua ciri-ciri terlihat sama, maka perlu diuji khusus.
"Tapi kalau di dalamnya, (pengujian oli palsu) membutuhkan alat khusus," kata pria pemegang gelar Sarjana Teknik Kimia itu.
"Kecuali kalau ekstrem, artinya oli yang terlalu encer (dari oli aslinya). Demikian juga warna, kalau ekstrem baru bisa dilihat, baunya (oli palsu) juga bisa," tambah lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tersebut.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR