Bukan Cuma Harga, Oli Palsu atau Asli Bisa Dibedakan dari Ciri Ini

Galih Setiadi - Rabu, 5 April 2023 | 13:22 WIB
MOTOR Plus-online.com/Galih
Foto ilustrasi oli mesin. Perbedaan oli palsu dan asli enggak cuma bisa dilihat dari harga, tapi dari ciri ini.

MOTOR Plus-online.com - Bikers jangan sampai jadi korban, cara bedakan oli palsu atau asli bisa dilihat dari hal ini, tidak hanya harganya yang murah saja lho.

Kalau mendengar barang palsu termasuk pelumas alias oli, mungkin salah satu ciri yang terlintas di benak bikers, yaitu harganya murah.

Yup, salah satu yang bisa membedakan oli asli maupun palsu, terlihat dari harganya.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo), Sigit Pranowo.

"Pertama, harga itu indikasi. Masing-masing anggota Aspelindo tentunya sudah memiliki referensi harga. Harga yang gap-nya (selisihnya) terlalu tinggi, bisa menjadi salah satu yang perlu diwaspadai," ungkap Sigit di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Sedangkan, menurutnya, kalau selisih harga oli berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000, kemungkinan diskon yang diberikan dari toko.

"Kalau bedanya (harga oli) Rp 1.000 atau Rp 2.000, bisa saja itu diskon yang diberikan dari toko," lanjutnya.

Tidak hanya urusan harga, ada faktor lain yang dapat menjadi pembeda antara oli palsu dan yang asli.

Baca Juga: Bikers Waspada Peredaran Oli Palsu Lebih Banyak Offline, Ini Kata Aspelindo

"Mungkin ciri-ciri fisik dari olinya, barangkali juga dari sana bisa jadi ketemu, tapi tidak selalu," ucap pria berkacamata itu.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional PT Pertamina Lubricants itu, beberapa fitur pada kemasan oli bisa diamati sebagai pembeda oli palsu atau asli.

"Makanya fitur-fitur yang sebagai pembeda mulai dari nomor seri, label yang ada hologram, aluminium foil, atau ciri-ciri khusus yang memang secara inderawi bisa diakses dengan mudah oleh konsumen," tuturnya.

Sigit juga mengatakan, kalau semua ciri-ciri terlihat sama, maka perlu diuji khusus.

MOTOR Plus-online.com/Galih
Ketua Umum Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo), Sigit Pranowo saat membawa oli Fastron.

"Tapi kalau di dalamnya, (pengujian oli palsu) membutuhkan alat khusus," kata pria pemegang gelar Sarjana Teknik Kimia itu.

"Kecuali kalau ekstrem, artinya oli yang terlalu encer (dari oli aslinya). Demikian juga warna, kalau ekstrem baru bisa dilihat, baunya (oli palsu) juga bisa," tambah lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tersebut.

Penulis : Galih Setiadi
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular