MOTOR Plus-online.com - Beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan netizen soal ban motor yang harganya murah meriah dan tidak selip.
Meski harganya murah dan punya grip bagus, umur pakai ban dipertanyakan.
Akun Facebook Ziudith di grup Bekakas (Bergejil Suka Motor Bekas) memposting soal ban motor merek Kingland.
"Info keluh kesah ban murmer merk ini mbah," tulis Ziudith, Sabtu (1/4/2023).
Netizen sekaligus anggota grup Bekakas langsung meramaikan kolom komentar.
"Wes sekitar 6bln lewat mbah nggo anak sekolah gene yo awet murah aman," ucap Jack Cah YK.
"Awet cuma karet nya Kalo udah setaun keras beda Sama merk2 lain, Gejil dulu pernah pake hampir 3 taun awet," tulis Asep Edho.
"Udah 2th mbah depan belakang make kingland +Murah dikantong-belakang belum 1th udah gundul," kata Asnursyah Sheila.
Baca Juga: Fakta Ban Viral Dikomentari Netizen Karena Harganya Murah Meriah, Terungkap Alasannya
Untuk lihat postingan lengkapnya, brother bisa klik LINK INI.
M. Agung Yulianto, Brand & Product Specialist Ban Kingland, membeberkan alasan kenapa ban Kingland bisa dijual murah meriah.
"Murah di bandingkan kompetitor kah? Sebenarnya tidak selalu lebih murah, beberapa bahkan harga retail atau eceran lebih mahal," buka Agung saat dihubungi MOTOR Plus-online, Senin (3/4/2023).
"Mungkin harga jatuh ke konsumen bisa lebih murah karena terkait dengan diskon dari toko ke konsumen atau lainnya," sambungnya.
"Kalau untuk diskon lebih ke strategi penjualan, masuk ke ranahnya tim sales," lanjutnya.
Sementara untuk umur pakai ban, kata Agung, ukurannya relatif tergantung pengendara.
"Kalau untuk cepat habis ukurannya relatif, ban cepat atau lama habis dipakai tidak menjadi ukuran SNI," tambah Agung.
"Selain itu juga tergantung cara pemakaian," lanjutnya.
Baca Juga: Ban yang Sedang Viral Dikomentari Netizen Harganya Murah Juga Tidak Selip Tapi Umur Pakainya Gimana
"Ban yang kita kembangkan telah diuji di lapangan dengan standar yang telah ditentukan, yaitu dapat dipakai di atas 10.000 km pada penggunaan normal," sambungnya.
"Normal maksudnya sesuai dengan beban dan batas kecepatan ban," tambahnya.
"Dari uji ke beberapa pemakai, ada yang habisnya di 12.000, tapi juga ada yang baru habis di 14.000," lanjutnya.
"Proses uji lapangan memang akan muncul variasi pemakaian, tapi intinya sudah di atas batas yang ditentukan," sambungnya.
"Aktual di jalan, jika mengacu ke jarak tempuh pemakai," tambah dia.
"Misal, seseorang rata-rata sehari 50 km dan berpergian 25 hari dalam sebulan, mungkin 6-8 bulan habis," lanjut Agung.
"Namun jika sehari bisa 100 km dan berpergian 25 hari dalam sebulan, maka 4 bulan sudah habis," sambungnya.
"Kalau ojol sehari bisa 150-200 km mungkin 3 bulan bisa habis," tambahnya.
"Dengan variasi di atas, maka usia di pemakaian menjadi relatif," lanjutnya.
Selain itu, Agung menyebut tipe kompon juga mempengaruhi usia pakai ban motor.
"Kompon yang memberikan unsur grip dan kenyamanan tentu akan berlawanan dengan kemampuan usia pakai," sambung Agung.
"Sebaliknya jika kompon keras untuk daya tahan, tentu akan mengorbankan grip dan kenyamanan," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR