MOTOR Plus-Online.com - Pasar Tanah Abang tentu menjadi lokasi favorit untuk mencari baju lebaran setiap tahunnya.
Semakin dekat dengan libur lebaran Idul Fitri, maka semakin ramai pula Pasar Tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Tak heran kalau Tanah Abang sangat padat dengan konsumen dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan ada yang datang dari Malaysia.
Sampai-sampai Stasiun Tanah Abang pun padat dengan pembeli dari pasar dan para pekerja yang setiap harinya transit di sana.
Menggunakan motor juga menjadi pilihan pengunjung Pasar Tanah Abang karena bisa menaklukan macet, juga bisa lebih mudah mobilitasnya.
Namun jangan kaget dengan harga parkir di Pasar Tanah Abang yang harga selama puasa Ramadhan ini jauh lebih tinggi daripada hari biasa.
"Biar gampang aja bawa belanjaannya nanti gausah ditenteng," ujar Andri salah seorang pengunjung yang memakirkan sepeda motornya di parkiran liar.
Andri sebenarnya merasa terbantu dengan adanya parkir liar ini sehingga dia lebih praktis untuk memakirkan motornya.
Namun sayangnya dia menyebut tarif yang dipatok terlalu mahal.
Baca Juga: Sirkuit Sepang Host MotoGP Malaysia Dihajar Badai Dahsyat, Beberapa Fasilitas Rusak Parah
Para kang parkir liar seakan aji mumpung dengan momen lebaran.
"Tadi dimintain Rp 10 ribu, kaget juga, kirain di pinggir jalan cuma Rp 5 ribu," tuturnya dilansir dari Tribun Jakarta.
Tarif yang dipatok kang parkir liar itu lebih mahal dari gedung parkir resmi yakni Rp 7 ribu sekali parkir.
Meski terlihat ada mobil Satpol PP yang terparkir di area Pasar Tanah Abang, parkir liar masih menjamur di sana.
Sementara petugas Dishub tak terlihat di area Pasar Tanah Abang.
Seorang tukang parkir liar mengatakan sudah mendapat izin dari petugas berwenang untuk membuka lapak parkir dadakan di jalanan sekitar Pasar Tanah Abang.
"Sudah izin, makanya bisa buka lapak di sini. Setahun sekali lah lumayan buat nafkahin anak istri," ujar pria tersebut yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga: Truk Tangki Tabrak Pengendara Motor Di Balaraja Hingga Tewas, Diduga Rem Blong Saat Hujan
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR