Kalau pun berjalan kaki, hanya muat untuk dua orang yang berjalan secara berdampingan.
Tidak hanya dipagari, kawat besi, di depan gerbang masuk SDN pondok Kacang Timur 01 juga terlihat sebuah tembok sebagai titik akhir jalan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, akhirnya buka suara.
Ia mengaku prihatin atas pemasangan pagar dan tembok oleh warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan.
"Cukup prihatin ya. Anak-anak sampai kesulitan mengakses sekolah. Padahal kita lagi meningkatkan akses pendidikan kepada masyarakat," ujar Deden.
"Hari ini di depan SDN Pondok Kacang Timur 04 dan SDN Pondok Kacang Timur 01 aksesnya tertutup, sehingga mengganguaktivitas antar jemput siswa. Terakhir hanya bisa dilewati satu buah motor, dan ini juga membahayakan," lanjut Deden.
Baca Juga: Pakai Becak Motor Bocah SD Angkut Ayah Demi Sembuh, Rela Tempuh Ratusan Km Di Aceh
Deden menambahkan, pihaknya berharap agar pemilik lahan memiliki kepedulian pada akses jalan siswa ke sekolah.
Deden juga mengatakan, pihaknya akan terus berusaha agar akses yang tertutup bisa dibuka kembali.
Hal ini bertujuan agar proses dan akses belajar mengajar normal kembali.
"Tentu ada keresahan kami, orang tua dan guru, dimana yang awalnya bisa cepat jadi saat ini terganggu. Kasihan orang tua siswa, beserta siswa dan gurunya. Ini kan sempit banget. Harapan kami semoga bisa dibuka seperti awal," ungkap Deden.
Ia yakin jika pemilik lahan punya kepedulian akan generasi penerus yang masih menempuh pendidikan di dua sekolah dasar negeri tersebut.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sebagian Jalan ke 2 SDN di Tangsel Dipagari Pemilik Lahan, Ratusan Siswa Kesulitan Menuju Sekolah
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR