Adapun tugas pertama mengemudi diemban Nur Kholik.
Artinya, beberapa jam perjalanan Nur Kholik akan duduk di kursi kemudi.
Sementara kursi belakang yang muat tiga orang akan diduduki Sidik, Watri, dan Sri Winarni.
Kedua pasangan suami istri ini, menempuh perjalanan darat 9 jam melewati jalur Pantai Utara menuju kampung halaman mereka di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
"Perjalanan sekitar 9 jam, kami berempat dari Ancol akan lewat Kalimalang, tembus ke Bekasi, lewat Indramayu, sampai ke Pemalang. Pokoknya jalur pantura," ucap Nur Kholik.
Baca Juga: BREAKING NEWS Gudang Oli Palsu di Pinang Tangerang Digerebek, Paling Banyak Merek Oli Terkenal
Menurut Nur Kholik, ia hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 250 ribu untuk perjalanan mudik ke Pemalang.
Ia merinci, biaya tersebut lebih sedikit dibandingkan naik bus bersama istrinya dan kawannya.
"Kalau naik bus bisa habis banyak, Rp 170 ribu sampai Rp 200 ribu sekali jalan untuk satu orang. Belum pulang pergi itu," kata Nur Kholik.
"Iya, jadi kami memilih naik bajaj untuk menghemat biaya," sahut Sidik menambahkan.
Biaya Rp 250 ribu sekali jalan itu, dipergunakan untuk membeli 10 liter Pertalite sekali perjalanan dan biaya lainnya.
Sidik menambahkan, selain untuk menghemat biaya, mudik menggunakan bajaj terkesan lebih santai.
Dikatakan, moda transportasi roda tiga yang dilengkapi atap di atasnya itu, juga cukup nyaman.
Baca Juga: Geger Mobil LCGC Mudik Sambil Angkut Motor di Atap, Memang Boleh? Simak Aturannya
Sidik menambahkan, mudik menggunakan bajaj lebih fleksibel karena bebas berhenti sewaktu-waktu untuk beristirahat.
"Kemudian alasan terakhir itu mudik naik bajaj bisa dipakai jalan-jalan di kampung, jadi enak lah mudik pakai bajaj," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mudik Naik Bajaj dari Jakarta ke Pemalang, Pria Ini Boyong Keluarganya Biaya Tak Sampai Rp 300 Ribu,
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR