Menyesuaikan dengan fungsinya sebagai media peredam panas mesin yang temperatur kerjanya bisa lebih dari 100 derajat celsius.
"Jika diisi air biasa titik mudah menguap, tidak mampu meredam panas mesin juga," beber Agus.
Sekalipun masih ada sisa coolant di dalam radiator, air biasa akan mengurangi konsentrasi unsur kimia coolant.
Yang kembali lagi akan berpengaruh pada ketahanan titik didih yang menurun.
"Penggunaan air mineral juga bisa menyebabkan karat karena reaksi kimia mineral terhadap logam dalam temperatur panas," terang Agus.
Jika terpaksa tidak ada coolant, air radiator yang kurang bisa diisi dengan air destilasi.
Atau air botol biru yang biasa digunakan untuk isi air aki.
"Ini sifatnya darurat dan tetap tidak meredam panas mesin dengan baik, tapi mengurangi risiko terjadinya karat karena tidak ada unsur mineral," jelas Agus.
KOMENTAR