Sedangkan oli sintetik, terbuat dari campuran bermacam senyawa kimia dan seratus persen merupakan produk laboratorium tanpa adanya campuran bahan alami.
“Dari segi harga, oli mineral memang jauh lebih murah dibandingkan oli sintetik. Secara teknologi, oli sintetis juga jauh lebih unggul,” kata Anto kepada dikutip dari Kompas.com.
Sedangkan dari kualitas bisa diketahui lewat perbedaan fisik, oli sintetik memiliki viscosity atau kekentalan lebih rendah dibandingkan mineral.
“Untuk mudahnya seperti ini, oli sintetis unggul dari segi performa karena kekentalannya rendah (encer), jadi cocok dipakai motor-motor lansiran terbaru. Kalau harus diadu antara oli sintetis melawan oli mineral, jelas oli sintetis lebih bagus,” kata Anto.
Selain menawarkan keunggulan dari segi performa, oli sintetik juga memiliki komposisi senyawa kimia lain yang bisa membantu mesin, seperti mengangkat kerak, lubrikasi lebih halus, hingga menurunkan suhu mesin.
Akan tetapi, bukan berarti oli mineral tidak memiliki kelebihan.
Menurut Anto, keunggulan utama dari oli mineral adalah kecocokannya untuk motor-motor klasik lansiran lama.
“Motor-motor tua misalnya yang masih pakai mesin karbu sangat cocok pakai oli mineral. Jadi, memang baik oli sintetis dan oli mineral punya perannya masingg-masing,” ucap dia.
KOMENTAR