Perhatikan tiga buah besi yang ujungnya pipih untuk membuka ban motor.
Salah satu pemilik bengkel tambal ban, Suryadi membagikan trik agar tidak menjadi korban.
"Ujung pencongkel (besi panjang) bentuknya pipih dan tumpul. Tidak boleh ditajamkan karena pada saat membongkar ban luar akan terjadi gesekan dengan ban dalam. Kalau kena ujung pencongkel yang ditajamkan ban dalam akan robek," terang Suryadi ditemui MOTOR Plus-online, Selasa (9/5/2023).
Pemilik bengkel tambal ban di Jalan Kemuning, Sumurbor Jakarta Barat ini menambahkan tidak semua tukang tambal ban curang.
Menurutnya hanya segelintir oknum tukang tambal ban yang melakukan kecurangan dan membuat pemilik motor rugi.
"Kalau ban dalam sudah robek karena terdorong besi pencongkel yang ditajamkan, mau eggak mau pemilik motor harus ganti ban dalam baru. Ini kan kasian, orang sudah susah malah dimanfaatkan," lanjutnya.
Selain itu tukang tambal ban motor curang biasanya menggetok harga ban dalam.
Apalagi kalau kejadian ban bocor malam hari, makin ada kesempatan pemilik tambal ban curang memanfaatkan situasi.
"Nah kalau pas bocor malam hari, harga ban dalam baru biasanya jadi mahal. Biasanya cuma Rp 25 ribu bisa jadi Rp 55 ribu atau bahkan lebih," tambahnya.
Lelaki asli Betawi ini menyarankan pemilik motor untuk membawa cadangan ban dalam.
Hal ini berguna pada saat ban motor bocor dan takut kena getok harga tukang tambal ban curang.
"Ya paling aman sih bawa ban dalam baru buat cadangan. Jadi pada saat ban bocor dan harus ganti baru sudah ada persiapan," tutupnya.
Jadi ingat, alat yang harus diperhatikan pemilik motor ketika sedang menambal ban yakni besi pencongkel.
Pastikan kalau besi pencongkel tumpul agar pada saat terjadi gesekan tidak merobek ban dalam.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR