Sebelumnya, di hadapan wartawan Irwan menginterogasi Husen soal alasan tersangka melarikan diri ke rumah temannya di Banjarnegara.
Namun jawaban Husen Justru mengejutkan awak media. Tersangka berkelakar bila dirinya kabur untuk mempersulit pekerjaan polisi.
“Kalau saya langsung menyerahkan diri ke polisi, keenakan pihak kepolisian. Makanya saya melarikan diri,” selorohnya.
Dalam kesempatan yang sama, Husen juga mengaku puas dan tak menyesali aksi kejamnya.
Pasalnya Husen mengaku kerap dipukuli bosnya bila melakukan kesalahan saat bekerja.
Ia pun menyimpan dendam mendalam pada korban.
“Enggak nyesal. Saya puas karena dendam saya sudah terlampiaskan,” katanya.
Baca Juga: Sadisnya Pembunuhan Bos Depot Air Isi Ulang Di Semarang, Motor Murah Tipe Sport Sempat Dibawa Kabur
Kepada rekan kerjanya Yuli, Husen pamit pulang ke kampung halaman setelah rangkaian aksi pembunuhan mulai dari menusuk korban dengan linggis, memutilasinya, hingga mengecor jasad bosnya dengan semen tuntas.
Ia menyampaikan semua detail kronologi dengan santai dan terkesan bangga.
Sementara itu tersangka Husen membawa kabur uang penjulan air minum sebanyak Rp7juta dan motor Yamaha Byson milik bosnya.
Atas perbuatannya, tersangka Husen dijerat pasal KUHP 340 tentang Pembunuhan Berencana, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Husen Bunuh Bos Galon di Semarang Lalu Santai Ngopi di Angkringan, Kejiwaannya Bakal Diperiksa
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR