MOTOR Plus-Online.com - Beberapa penalti dan keputusan steward di MotoGP saat ini sedang menjadi pusat perhatian karena dinilai tidak relevan.
Seperti saat Marc Marquez dikenai penalti usai menabrak Miguel Oliveira di Portimao, Portugal.
Marc Marquez yang harus long lap penalty di seri berikutnya, Argentina justru harus absen karena cedera.
Namun penaltinya tetap mengikuti sampai ia kembali balapan.
Meski ada keputusan kalau saat Marc Marquez kembali balapan di MotoGP Prancis 2023 (14/5) lalu, penalti tersebut sudah tidak lagi berlaku.
Pun saat Fabio Quartararo yang sudah melakukan long lap penalty, harus mengulang hukumannya karena ia menginjak track limit.
Padahal jumlah track limit Quartararo belum melampaui batas dan bisa saja dihitung sebagai akumulasi awal.
Akan keputusan-keputusan hukuman dari race steward yang dinilai kurang releval, Managing Director Yamaha Factory Racing, Lin Jarvis angkat bicara.
"Jangan membuat MotoGP seperti sepakbola saat keputusan di lapangan hanya terikat pada keputusan satu pihak (wasit,red) saja," kata Lin Jarvis.
Baca Juga: Baru Tahu Motor Listrik Ducati di Balap MotoE 2023 Tidak Pakai Rem Belakang
"Di MotoGP membutuhkan keputusan beberapa orang untuk menentukan apakah insiden itu karena kesengajaan atau murni tabrakan," lanjutnya dikutip dari Corsedimoto.
"Begitu pun reaksi dari pembalap, mereka bisa saja hanya sekadar kesal, bukan langsung berkelahi," Lin Jarvis menambahkan.
Pun dengan keputusan yang diberikan race steward seperti cenderung memberatkan pembalap yag favorit untuk jadi pemenang atau kandidat juara dunia.
Seperti Marc Marquez, Fabio Quartararo, dan Francesco Bagnaia.
Jika pembalap lain terlihat insiden, seperti akan lebih mudah tidak dijatuhi hukuman padahal insidennya mirip dengan yang dilakukan pembalap favorit tersebut.
Baca Juga: Cek Jadwal SIM Keliling Jakara 20 Mei 2023 Cuma Rp 75 Ribu Udah Aman
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR