MOTOR Plus-online.com Salah satu kebiasaan buruk bikers atau pemotor adalah lawan arah.
Padahal selain mengganggu dan membahayakan rider lain, lawan arah juga dilarang secara tertulis.
Hal ini seperti tertuang dalam Pasal 287 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Para pelanggar lawan arah dapat dikenakan sanksi denda maksimum Rp 500.000.
Tapi tentu saja masih banyak sekali bikers yang sering lawan arah terutama di area Jabodetabek.
Harus diakui jam rawan bikers lawan arah paling sering memang terjadi ketika jam pagi berangkat kantor dan jam sore saat bikers pulang kantor.
Jam sibuk di pagi hari umumnya terjadi di jam 7-9 pagi dimana lalu lintas padat karena bikers mulai beraktivitas.
Sementara jam pulang kantor umumnya terjadi pada jam 5 sore sampai jam 7 malam.
Baca Juga: Awas Motor Bodong Tidak Laku Dijual Cuma Jadi Pajangan, Pemutihan Pajak Motor Berakhir 11 Hari Lagi
Baca Juga: Baru Tahu Bikers Pakai Penampilan Begini Saat Foto SIM Pasti Langsung Ditolak
Kru MOTOR Plus sendiri yang sehari-harinya melewati rute di sekitar Harmoni, Jakarta Pusat belakangan ini sering menemui bikers yang lawan arah di sekitar halte Transjakarta Harmoni yang tengah dibongkar karena akan dibangun rute MRT.
Jalur lawan arah juga sering ditemukan di Jl. Tentara Pelajar, Jakarta Pusat dimana rute dua arah dipisahkan oleh rel kereta line Jakarta-Tangerang.
Biasanya cukup banyak alasan bikers yang melakukan lawan arah ini.
"Muter balik jauh," singkat salah satu bikers yang melakukan lawan arah di daerah Slipi, Jakarta Pusat.
Banyaknya bikers yang melawan arah ini juga umumnya dipicu oleh pembiaran.
Padahal tidak jarang masalah lawan arah ini bisa berakibat kecelakaan, pemotor bisa adu banteng yang bisa mengakibatkan kematian.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman pernah mengungkapkan salah satu cara yang bisa mencegah pemotor lawan arah adalah dengan melakukan tilang elektronik atau ETLE.
"Tentunya kami juga akan menerima kebijakan daripada Korlantas, khususnya dalam ETLE mobile yang akan dikembangkan karena diharapkan secara keseluruhan nanti tidak ada lagi penilangan secara manual," kata Latif, dikutip dari NTMC Polri (22/9/2022).
Baca Juga: Melongo Mobil Listrik Kondisi Baru Dijual Murah Rp 14 Jutaan Masih Mahalan Motor Honda BeAT
Baca Juga: Masih Ada Pemutihan Pajak 2023 di Jateng, Bebas Denda Pajak Bikin Senyum
"Ini yang diharapkan oleh Bapak Kapolri dan mudah-mudahan di Jakarta pun ini bisa terwujud segera. Jadi di seluruh ruas jalan bisa diawasi penegakan hukumnya melalui ETLE yang ada," tambahnya.
Tapi pada faktanya setelah sekitar satu tahun penerapan ETLE masih cukup banyak pemotor lawan arah.
Jadi patut dipertanyakan apakah ETLE efektif dalam memberantas pemotor lawan arah atau haruskah tilang manual kembali diberlakukan untuk para pemotor lawan arah.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR