Tidak hanya penggemar MotoGP, bahkan Francesco Bagnaia kesal dengan banyak orang yang mengartikan kalimatnya dengan keliru.
"Apa yang dipublikasikan di luar konteks dari interpretasi yang dibuat dari beberapa orang. Saya ditanya tentang keamanan dan alasan meningkatnya insiden dan saya mencoba untuk membuat analogi dan mengatakan yang tidak terjadi sebelumnya," beber Pecco dikutip dari lama resmi MotoGP.
"Saya pikir beberapa tahun ada sedikit kontak karena ada perbedaan besar antara pembalap unggulan dan lainnya. Sekarang semuanya jauh lebih ketat. Saya pernah bersama tim satelit di MotoGP. Bagaimana bisa saya menyarankan untuk membuat jarak antara motor utama dengan satelit?" ujar mantan rekan setim Jack Miller ini.
Pecco pun kesal lantaran banyak orang yang justru memanfaatkan keadaan ini dengan sebuah kontroversi.
"Setelah di Le Mans, saya tidak bisa dihubungi selama 3 hari, tanpa telepon dan ketika saya kembali bisa dihubungi, saya melihat kontroversi yang dibuat Poncharal, dibesar-besarkan lewat situs resmi kejuaraan," ungkap pembalap Ducati itu.
"Bola salju pun semakin besar dan membesar, ketika, kapan pun, saya berkomentar dan dibikin kontroversi. Sebaliknya, saya menyadari bahw ini isu yang sangat serius seperti keamanan. Sayangnya, kami memasuki dinamika di mana orang lebih suka mencari kontroversi daripada membicarakan tentang siapa yang menang atau pertarugan cantik yang ada ditrek," banding pembalap berusia 26 tahun itu.
Daripada terus menerus capek, rider kelahiran Italia itu memilih untuk fokus terhadap balapan sebagai olahraga.
"Pada akhirnya, terlalu banyak hal yang dibicarakan tidak sesuai dengan kompetensi saya. Saya pembalap, saya jatuh cinta dengan olahraga ini dan tujuan utama saya adalah memenangkan balapan dan bekerja dengan tim. Mulai sekarang saya hanya akan membahas tentang olahraga, yang paling saya tahu, dan saya akan tinggalkan yang lainnya," katanya.
"Saya lelah harus meluruskan setiap kata yang dibuat di luar konteks dan menjadi kontroversi," pungkasnya.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR