Pasalnya pembalap Ducati Lenovo Team itu memberikan pernyataan yang dianggap kontroversial.
Bagnaia meminta agar spek motor tim pabrikan dan tim satelit dibuat berbeda.
Menurutnya hal itu dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan di MotoGP.
"Seorang pembalap di belakang kamu yang tidak memiliki skill mampu menyalip 6 pembalap di depannya dalam satu lap, itu tidak efektif," ujar Pecco, sapaan akrabnya.
"Karena kita semua punya keterbatasan untuk mencapai hasil maksimal," tambahnya.
"Kalau Anda lihat kecelakaan sering terjadi saat awal balapan karena banyak kontak fisik," lanjutnya.
"Kita harus berpikir untuk memperbaiki situasi ini, satu hal yang saya pikirkan dari motor, siapapun bisa menang," sambungnya.
Pembalap asal Italia itu membandingkan MotoGP dengan era 'Fantastic Four', yaitu Valentino Rossi, Casey Stoner, Dani Pedrosa, dan Jorge Lorenzo.
Ia meminta supaya ada jarak sekitar 0,6 atau 0,7 detik antara motor tim pabrikan dengan tim satelit.
"Sejujurnya menurut saya itu berguna, karena 'Fantastic 4' lahir lantaran mereka yang terkuat dan mereka memiliki motor pabrikan, yang lain cukup jauh karena tidak punya potensi untuk berada di depan dan juga dari segi teknis," jelas Pecco.
"Saat ini (situasi) berada di tingkat ekstrem, aerodinamika dan semuanya ada keterbatasan, dan setiap pembalap punya kesempatan untuk menang," lanjut juara dunia MotoGP 2022 itu.
"Namun, menurut saya, Anda harus kembali ke titik di mana ada perbedaan antara motor tim pabrikan dan tim satelit," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR