MOTOR Plus-online.com - Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia mengalami cedera patah tulang talus.
Berita itu dikonfirmasi lewat akun Twitter @ducaticorse, Minggu (21/5/2023).
Dikabarkan Francesco Bagnaia masih merasakan sakit di pergelangan kaki kanannya.
Sakit itu ia dapat usai tabrakan dengan Maverick Vinales di MotoGP Prancis 2023 akhir pekan lalu (14/5/2023).
Setelah menjalani pemeriksaan di Misano, juara dunia MotoGP 2022 itu mengalami patah tulang talus kecil.
Untungnya cedera tersebut tidak membuat Bagnaia absen dari MotoGP Italia 2023.
"Cedera ringan ini tidak akan menghalangi keikutsertaannya di GP Italia berikutnya," tulis akun Twitter @ducaticorse.
MotoGP Italia 2023 sendiri akan berlangsung di Sirkuit Mugello dua minggu lagi (11/6/2023).
⚠️ UPDATE. As @PeccoBagnaia was still feeling some pain in his right ankle, after last Sunday’s crash in France, he underwent further checks in Misano, which found a small partial talus bone fracture. This minor injury will not prevent his participation in the next Italian GP. pic.twitter.com/ObEWjNBwJ5
— Ducati Corse (@ducaticorse) May 21, 2023
Baca Juga: Bukan Marc Marquez, Francesco Bagnaia Blak-blakan Pembalap Ini Jadi Incarannya di MotoGP
Sebelumnya Francesco Bagnaia ramai diperbincangkan fanatikan MotoGP.
Pasalnya pembalap Ducati Lenovo Team itu memberikan pernyataan yang dianggap kontroversial.
Bagnaia meminta agar spek motor tim pabrikan dan tim satelit dibuat berbeda.
Menurutnya hal itu dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan di MotoGP.
"Seorang pembalap di belakang kamu yang tidak memiliki skill mampu menyalip 6 pembalap di depannya dalam satu lap, itu tidak efektif," ujar Pecco, sapaan akrabnya.
"Karena kita semua punya keterbatasan untuk mencapai hasil maksimal," tambahnya.
"Kalau Anda lihat kecelakaan sering terjadi saat awal balapan karena banyak kontak fisik," lanjutnya.
"Kita harus berpikir untuk memperbaiki situasi ini, satu hal yang saya pikirkan dari motor, siapapun bisa menang," sambungnya.
Pembalap asal Italia itu membandingkan MotoGP dengan era 'Fantastic Four', yaitu Valentino Rossi, Casey Stoner, Dani Pedrosa, dan Jorge Lorenzo.
Ia meminta supaya ada jarak sekitar 0,6 atau 0,7 detik antara motor tim pabrikan dengan tim satelit.
"Sejujurnya menurut saya itu berguna, karena 'Fantastic 4' lahir lantaran mereka yang terkuat dan mereka memiliki motor pabrikan, yang lain cukup jauh karena tidak punya potensi untuk berada di depan dan juga dari segi teknis," jelas Pecco.
"Saat ini (situasi) berada di tingkat ekstrem, aerodinamika dan semuanya ada keterbatasan, dan setiap pembalap punya kesempatan untuk menang," lanjut juara dunia MotoGP 2022 itu.
"Namun, menurut saya, Anda harus kembali ke titik di mana ada perbedaan antara motor tim pabrikan dan tim satelit," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR