Sebagai informasi, kecelakaan mengakibatkan santri itu sempat mengeluhkan sakit di bagian dada sebelah kanan dan mata sebelah kanan bengkak.
Polisi masih menyelidiki kecelakaan lalu lintas tersebut dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan saksi-saksi.
Kasat Lantas Polres Ciamis, AKP Asep Iman Hermawan bilang, dari hasil koordinasi dengan pihak panitia dari HDCI Kota Bandung, Tasikmalaya dan Ciamis Raya, intinya mereka akan bertanggung jawab dalam kecelakaan tersebut.
"Kami juga sudah koordinasi dengan panitia dari HDCI, Alhamdulillah dari pihak HDCI Kota Bandung maupun Tasik, intinya mereka mau bertanggung jawab dalam kejadian ini. Pihak Jasa Raharja juga sudah turun tangan," ungkapnya dikutip dari TribunJabar.id.
Sementara itu, pimpinan Ponpes Miftahul Huda Al Abidin, KH Imam Ushuludin menjelaskan, korban saat itu diminta ke ATM oleh dewan kyai.
"Menurut saksi di lapangan, posisi korban dengan rombongan Harley satu arah, lalu korban keserempet. Rombongan Harley dari arah Pangandaran menuju Bandung," ujar KH Imam.
Ia menambahkan, bahwa santrinya tersebut merupakan anak yatim yang sudah mondok di pesantren tersebut kurang lebih sekitar 5 tahun lamanya.
"Santri ini berasal dari Kuningan, sudah 5 tahun mondok di sini (Ponpes Miftahul Huda Al Abidin)," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Kondisi Terkini Santri Ciamis yang Terserempet Moge, Sempat Keluhkan Sakit Dada, Mata Kanan Bengkak"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR