Direktur Mobilitas Sepeda Motor Ikatan Motor Indonesia (IMI), Joel Deksa Mastana memberikan penjelasan.
"Yang namanya kita berkendara di jalan pasti ada resiko terjadi kecelakaan, dengan penyebab yang beragam. Termasuk menyeberang sembarangan yang sering menjadi pemicu tabrakan. Kita sebagai pemakai kendaraan bermotor sudah hati-hati, tapi orang lain belum tentu," ungkap Joel, Senin (29/5/2023).
Joel mengatakan, perlu adanya empati antara pengguna kendaraan bermotor dengan yang non-kendaraan bermotor seperti pejalan kaki.
"Kita di jalan bisa saja bertemu dengan pengguna kendaraan bermotor atau juga yang non-kendaraan bermotor. Mungkin seseorang mampu mengendarai motor atau mobil, tapi kita juga membutuhkan empati."
"Artinya, kita memposisikan diri kita sebagai pengguna kendaraan bermotor, tapi kita juga sebagai pejalan kaki jangan sampai kita menjadi penyebab kecelakaan dengan menyeberang tidak pada tempatnya," tutur instruktur safety riding bersertifikasi internasional itu.
"Jadi, selain terampil dalam berkendara, kita harus mampu melihat apa yang akan terjadi dengan tindakan kita. Untuk bikers bisa menjaga kecepatan, kalau (dari) pejalan kaki memastikan kondisi sekitar aman sebelum menyeberang."
"Kita juga tentunya enggak mau ada kecelakaan, makanya kita bekerja sama saling berempati," kata dia.
Ia berharap, dengan adanya saling menghargai di jalan, jumlah kasus kecelakaan di jalan dapat direm.
Baca Juga: Pemotor Harley-Davidson Tabrak Truk yang Menyeberang di Bantul, Moge Rusak Korban Luka Parah
"Maka dari itu, kita perlu bangun sikap saling menghargai di jalan, jangan merasa paling diutamakan. Misalnya ada kecelakaan, jangan langsung menghakimi pengguna kendaraan atau pejalan kakinya."
"Jadi, ada langkah pencegahannya juga. Kalau sudah terjadi (kecelakaan), diusut secara tuntas sesuai aturan yang berlaku, jangan meninggikan salah satu di antaranya," pungkasnya.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR