Kemenkop dan UMKM sedang serius membuat dan menghasilkan program bagaimana barang buatan Indonesia jadi besar di negara sendiri.
“Termasuk knalpot racing buatan Indonesia bagian program pemerintah supaya bisa besar di negara sendiri,” jelas Temmy di depan perwakilan AKSI.
Paling utama pembicaraan AKSI dengan Kemenkop dan UMKM bagaimana standar teknis knalpot racing supaya tidak kena razia.
"Standar teknisnya seperti apa. Misal standarnya berapa Db (satuan kebisingan, red) dan cara pengukurannya kayak apa. Kalau sudah dibuat, kami akan mengikuti,” ungkap Edi Nurmanto, produsen knalpot Abenk dari Purbalingga, Jawa Tengah.
Edi juga menjabat sebagai Ketua Umum AKSI.
“Kami yakin bisa memproduksi knalpot racing kalau standar teknisnya memang sudah diatur. Selama ini kami belum jelas standar teknisnya seperti apa,” timpal salah satu produsen knalpot dari Bandung.
"Penjualan kami turun sampai 50% setelah banyak razia knalpot racing di jalan raya. Malah, ada produsen knalpot awalnya punya 115 karyawan, sekarang tinggal 5 orang," sambung Indrawan, produsen pipa asap mesin motor merek WRX dari Tangerang.
Temmy menyambut fakta-fakta yang dijelaskan perwakilan AKSI.
"Secepatnya kami akan ajukan ke pak Menteri (Menteri Koperasi dan UMKM, red). Nanti akan dibicarakan di kementerian terkait, paling utama Kementerian Perhubungan. Ini menyangkut perputaran ekonomi dari produksi asli Indonesia,” tutup Temmy yang suka turing jarak jauh pakai motor.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR