"Untuk motor, karena tangki BBM kecil dan frekuensi pengisiannya cukup sering, tidak akan ada dampak negatif dari sisi sifat Etanol yang higroskopis atau menyerap uap air dari udara di dalam tangki, atau juga dari sisi kestabilan campuran bensin dan Etanol," tambahnya.
"Secara kompatibilitas terhadap gasket-gasket juga tidak akan ada masalah, karena semestinya sudah sesuai hingga penggunaan sampai dengan E20," lanjutnya.
Yus menjelaskan, bensin Bioetanol tidak akan menimbulkan masalah di ruang mesin.
Baca Juga: Apa Itu Bioetanol? Campuran Bensin Ramah Lingkungan Mau Dicoba Di Surabaya
"Mestinya (ruang mesin red.) lebih bersih karena ada sifat deterjensi dari Etanol," tambah Yus.
Namun ada kekurangan dari pemakaian bensin ini, yakni konsumsi bensinnya akan turun alias lebih boros.
"Meningkatkan persentase Etanol dalam bahan bakar menyebabkan menurunkan kandungan energi dari campuran bensin-Etanol karena nilai kalor Etanol adalah sekitar 35% lebih rendah dari bensin," jelas Yus.
"Akibat hal tersebut, penambahan kadar Etanol dalam bahan bakar campuran otomatis menurunkan daya efektif mesin," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR