Dari 80 lebih tim yang berpartisipasi, 50 tim di antaranya berasal dari Indonesia.
Seperti Batavia Gasoline Team 2 dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang akan bertanding di kategori UrbanConcept dan Team Bumi Siliwangi 2 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Tahun ini, untuk pertama kalinya, ada tim dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia yang juga akan ikut meramaikan ajang kompetisi internasional ini di kategori Prototype.
“Kami senang dapat mewakili Indonesia untuk berlaga di ajang Shell Eco-marathon Asia 2023 karena kami harus melewati proses yang cukup panjang dan tidak mudah," ujar Yusuf Aji Widiyanto, Manager Team Batavia Gasoline Team 2.
"Ini menjadi kesempatan besar bagi generasi muda seperti kami untuk mengekspresikan ide-ide kami dan menunjukkan inovasi kami serta mengujinya," sambungnya.
"Kami harap melalui partisipasi kami di Shell Eco-marathon, kami bisa erkontribusi untuk menciptakan inovasi di bidang transportasi yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan," tutupnya.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Dirombak Lagi Langsung Dipakai Balap Ini, Bukan WSBK Indonesia 2022
Tim-tim mahasiswa peserta Shell Eco-marathon akan berkompetisi dalam dua kategori rancangan kendaraan yakni UrbanConcept dan Prototype.
Adapun sumber energi atau bahan bakar untuk kendaraan yang digunakan juga bervariasi yakni baterai listrik, hydrogen fuel-cell, bensin, etanol dan atau diesel.
Kompetisi Shell Eco-marathon Asia 2023 kali ini juga akan menghadirkan berbagai rangkaian acara lainnya yang dapat dikunjungi oleh para peserta, seperti seminar Shell Mobility, Shell LiveWIRE, Shell NXplorers, Shell Indonesia Women’s Network.
Sert Paddock Tour yang akan melibatkan berbagai pihak termasuk pelajar, mitra bisnis, pemangku kepentingan dan pelaku industri lainnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR