Bayangkan, basisnya adalah Honda Monkey 125 yang dikenal irit, berkat basis mesin dari Supra X 125.
Mesin bebek yang akrab disebut Supra Bapak ini, dikenal irit dengan klaim konsumsi BBM 57,2 km/liter.
Apalagi di Honda Monkey 125 pakai kopling manual, dengan transmisi 5-percepatan sehingga ada gigi overdrive.
Lalu tim Acerbis melakukan 3D scan, untuk membuat tangki yang bentuknya mengelilingi motor.
Jangan kaget kapasitas tangki bensinnya, yaitu 114 liter buat tes, dan 108 liter saat versi final buat rekor dunia.
Kapasitas sebesar itu, punya masalah seperti handling motor tidak stabil, akibat guncangan tangki karena bensin yang teraduk-aduk.
Acerbis yang biasa buat tangki motor balap Dakar, pakai trik mengisi spons di tangki, biar mengurangi guncangan dari bensin.
Akhirnya Acerbis AC50 siap dipakai jalan, dengan bobot 260 kg dengan pengendara, lalu bensinnya pakai biofuel dari Repsol, biar bebas karbon emisi.
Perjalanan panjang ini dilakukan oleh tiga rider, yaitu jurnalis Mauritzio Vettor, petouring cewek Alicia Sornosa, dan pembalap off-road Andrea Rastrelli.
Start-nya di Albino, markas Acerbis lalu jalan ke Austria, Jerman, Denmark, Swedia, Finlandia dan finish di Norwegia.
Baca Juga: Cara Bikin Motor Irit Bensin Terinspirasi Mobil Peserta Shell Eco-marathon Asia 2023
Karena niat irit-iritan, kecepatan rata-ratanya cuma 64,3 km/jam, biar kalahkan rekor sebelumnya yaitu 3.900 km sekali isi bensin.
Akhirnya tim Acerbis finish di North Cape, Norwegia dengan total perjalanan 4.000 kilometer lebih.
Bahkan disebut tiga rider ini, saat capai 4.100 km motor masih bisa jalan, karena ada sisa bensin.
Akhirnya motor digeber sampai bensin benar-benar habis, dengan catatan rekor 4.183,8 km.
Sebagai perbandingan, jarak perjalanan motor dari Jakarta ke Aceh itu sekitar 2.200 km.
Berarti Acerbis AC50 bisa dipakai pulang-pergi satu full tank tuh, meskipun karena kapasitasnya 100 liter, pasti isi bensinnya lama banget hehehe.
Source | : | Acerbis |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR