Untuk melihat seberapa bising knalpot racing yang diizinkan, kejuaraan balap Asia seperti Asia Road Racing Championship (ARRC) bisa jadi acuan.
Mengutip aturan buku regulasi ARRC 2023, kebisingan atau desibel (dB) knalpot racing tergantung kelas yang dilombakan.
ARRC 2023 sendiri memliki 4 kelas utama, yakni Asia Superbike 1000 cc (ASB1000), Supersport 600 cc (SS600), Asia Production 250 cc (AP250), dan Underbone 150 cc (UB150).
ASB1000
Untuk motor superbike 1000 cc, batas kebisingan knalpot racing sebesar 107 dB, dengan toleransi 3 dB setelah balapan.
Pengukuran kebisingan idle di putaran 5.500 rpm, baik motor 4 silinder maupun 2 silinder.
Baca Juga: Cara Tahu Knalpot Racing Asli atau Palsu, Ketahui Cirinya Dijelaskan Pabrikan
SS600
Sementara kebisingan knalpot racing motor supersport 600 cc tidak boleh melebihi 105 dB, dengan toleransi 3 dB setelah balapan.
Kebisingan diukur saat putaran mesin 5.500 rpm.
AP250
Kemudian kelas motor sport 250 cc tidak boleh di atas 115 dB, dengan toleransi 3 dB setelah balapan.
Pengukuran kebisingan knalpot racing untuk motor Yamaha YZF-R25, Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR250RR di putaran 7.500 rpm.
Sedangkan untuk Honda CBR300R dan TVS RR310 di 5.000 rpm.
UB150
Terakhir, kelas underbone 150 cc memakai knalpot racing dengan batas kebisingan 130 dB, dengan toleransi 3 dB setelah balapan.
Kebisingan diukur pada putaran 6.000rpm.
Nah itu dia batas kebisingan atau desibel knalpot racing di balap Asia.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR