MOTOR Plus-online.com - Kejuaraan World Superbike atau WSBK di Sirkuit Mandalika dianggap rugi dan rencananya akan dihapus tahun depan.
Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata atau Indonesian Journey (InJourney), Dony Oskaria dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023).
Dalam rapat tersebut, Dony mengaku kalau WSBK Mandalika rugi sampai Rp 100 miliar.
"Kerugian dalang yang terbesar sebenarnya dari WSBK, bukan MotoGP," kata Dony dikutip dari siaran YouTube Komisi VI DPR RI.
"MotoGP biaya operasionalnya tertutup, tapi yang WSBK ini menunjukkan kerugian," tambahnya.
"Kami akan melakukan renegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini," sambung dia.
"Nanti WSBK akan kita hilangkan sehingga tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang sebetulnya eventnya tidak menarik crowd dan tidak menarik juga secara sponsorship," lanjutnya.
"Ini berdampak Rp 100 miliar penurunan daripada kerugian kita," pungkasnya.
Wacana WSBK Mandalika akan dihapus tahun depan mendapat tanggapan dari Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah.
Pathul mempertanyakan sikap pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang menyampaikan bahwa mereka merugi dan terjerat utang triliunan.
"Saya kecewa kalau ada yang bilang rugi, kalau ada indikasi tidak mau majukan KEK Mandalika ini ya sejak awal tidak usah buat KEK di sini," kata Pathul dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/6/2023).
"Ratusan kuburan nenek moyang kami telanjur dipindahkan dari Mandalika demi terbangunnya Sirkuit Mandalika," sambungnya.
"Ini kita lakukan demi cita-cita presiden Joko Widodo, lalu sekarang dibilang ini rugi? Ini jelas mendiskreditkan kami di Pemda Lombok Tengah," lanjutnya.
Padahal, kata Pathul, pihaknya sangat mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus dan pembangunan Sirkuit Mandalika dengan ikut dalam menyelesaikan persoalan lahan.
Bupati Lombok Tengah itu menilai bahwa pernyataan dari pihak InJourney yang menyatakan rugi sama halnya dengan mendiskreditkan masyarakat Kabupaten Lombok Tengah sehingga akan berpotensi membuat investor ragu untuk berinvestasi.
"Akhirnya kan para investor mikir untuk masuk kan ini sebuah kerugian besar bagi kami di Loteng," lanjut lagi Pathul.
Baca Juga: WSBK Mandalika Terancam Dihapus Bos BUMN Akui Rugi Ratusan Miliar Rupiah, MotoGP Aman?
Pathul menegaskan, sejauh ini Pemkab Lombok Tengah tidak memiliki kapasitas untuk melakukan pengawasan.
"Kami masyarakat Lombok Tengah tidak tau karena tidak ada kapasitas ini dalam laporan mereka,” jelas Pathul.
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengingatkan BUMN PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola KEK Mandalika agar tidak hanya melihat penyelenggaraan event Internasional dari sudut pandang untung rugi.
Menurut pria yang akrab disapa Bang Zul itu, wajar jika penyelenggaraan event internasional merugi.
"Kalau menurut saya wajar mereka ngomong soal rugi, supaya semua juga awere bahwa ini secara finansial ini tidak menguntungkan buat mereka," ujar Zul dikutip dari Kompas.com, Jumat (16/6/2023).
"Tapi penyelenggaranya itu rugi secara finansial. Dimana-mana juga begitu termasuk F1 di Singapura rugi panitianya," sambungnya.
Zul berharap ITDC tidak hanya menghitung untung rugi, melainkan juga memperhatikan juga dampak yang ditimbulkan terhadap perekonomian masyarakat setempat.
"Yang terpenting justru dampak ekonomi dari penyelenggaraan event internasional terhadap perekonomian masyarakat. Keseluruhan itu sangat positif (penyelenggaraan WSBK)," kata Zul.
Menurut Zul, pihak Pemprov NTB sangat-sangat aktif membantu penyelenggaraan WSBK.
Misalnya mengerahkan aparatur sipil negara (ASN) menyaksikan langsung WSBK.
Baca Juga: Polisi Ungkap Transaksi Sabu 1,1 Kg Saat WSBK Mandalika 2023, Disimpan Dalam Bungkus Teh Cina
"Menurut saya, kalau tidak ada Pemda intervensi kemarin, tidak mungkin sebagus itu juga, peran proaktif Pemda juga, orang nyinyir begini kenapa ASN disarankan (beli tiket)," ujar Gubernur NTB itu.
"Coba H -7 aja belum ada gerakan yang kelihatan MGPA (Mandalika Grand Prix Association) dan ITDC," lanjutnya.
Zul mengaku siap mengambil alih pengelolaan event WSBK jika ITDC dan MGPA tidak sanggup lagi menggelar karena dianggap merugi.
"Kalau memang mau kasar, kalau ITDC dan MGPA enggak sanggup, daerah sanggup untuk mengelola WSBK, siap mengambil alih event WSBK," kata Zul.
Zul menilai, pengelolaan event WSBK oleh ITDC, MGPA dan InJourney ini tidak serius sehingga berdampak pada kerugian.
"Saya kira InJourney, ITDC sama MGPA jangan manja juga," tambahnya.
"Kalau ini dikelola dengan benar dengan baik, menurut saya mereka tidak akan rugi dan pasti untung, tapi harus dikelola sepenuh hati tidak bisa sambilan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Ratusan Kuburan Nenek Moyang Kami Telanjur Dipindahkan dari Mandalika, lalu Sekarang Dibilang Ini Rugi?"" dan "Gubernur NTB Tak Sepakat WSBK Mandalika Dihapus, Sebut Berdampak Positif pada Ekonomi Masyarakat"
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR