"Mereka (Honda) harus meningkatkan motor di segala kondisi, dan saya rasa mereka makin terpuruk," sambungnya.
"Mereka gagal meningkatkannya (motor, red.), mereka tidak bisa mengejar Ducati yang bekerja sangat bagus," lanjutnya.
"Honda selalu merasa Marc dapat menang dengan motor apa pun, tapi situasi sudah berbeda," tambah mantan rival Valentino Rossi itu.
"Kini mereka ada di situasi yang sulit, karena mereka tidak bisa memberikan Marc motor juara," sambung Checa.
Meski kurang kompetitif, kata Checa, motor Honda RC213V masih bisa bertarung di 10 besar.
"Gap antara satu pembalap dengan pembalap lain sudah menyempit dan jelas Marc telah melakukan yang terbaik," lanjutnya.
"Motor ini (Honda RC213V) tetap berada di 10 besar dan mungkin dengan beberapa kecelakaan," sambungnya.
"Marc sadar dia punya peluang menang di Sachsenring, dia bisa juara di situasi yang sulit saat tangannya cedera," tambahnya.
"Dia punya kesempatan juara lagi, untuk meningkatkan kepercayaan diri, tapi itu semua berubah," sambung dia.
"Itu adalah performa terburuk Marc Marquez musim ini dan terjadi di sirkuit favoritnya," lanjutnya.
"Marc telah mencapai limit saat balap Sprint, dia telah melakukan yang terbaik, namun jelas dia telah mencapai titik batas karena dia tahu dia bisa saja jatuh seperti yang terjadi sebelumnya," tambah Carlos Checa.
"Setiap kali Marc Marquez jatuh artinya ia merusak sesuatu, khususnya kecelakaan terakhir yang mana terlihat paling kesakitan," lanjutnya.
Kalau brother ingat, Marc Marquez jatuh sampai 5 kali di MotoGP Jerman 2023.
"Jelas pembalap yang jatuh 5 kali sebelum balapan sudah pasti tidak boleh balapan, tapi hal itu tidak berlaku buat Marc," sambung lagi Checa.
"Rasanya normal bagi Marquez ada di sirkuit favoritnya dan terjatuh sampai 5 kali," tambahnya.
"Kecelakaan itu sangat berat dan Marc tidak tahu apa yang terjadi," lanjutnya.
"Saya tidak tahu apa yang mereka ubah, tapi itu adalah motor yang tidak dapat diprediksi, dan sepertinya performa Marc buruk dengan motor baru ini," pungkas mantan rival Valentino Rossi itu.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR