Kenapa bisa ramai, soalnya geng motor di Lampung tawuran dengan menggunakan media sosial.
"Jadi admin akun Instagram yang menggerakkan kelompok tersebut, saling ejek dan provokasi untuk melakukan tawuran hingga saling intimidasi," tukas Kombes Pol Ino Harianto.
Polisi tengah mengejar pengelola akun instagram, biarpun sudah ganti nama.
Dendi salah satu anggota geng motor, mengatakan pihaknya melakukan live Instagram demi menaikan followers.
"Kami bentrok atau tawuran mampu menaikan followers hingga 200 followers," jelas warga Sukarame, Bandar Lampung ini.
"Saat live, ada yang megang kamera HP, untuk sajam dan celurit itu beli dari online shop," sebut Dendi.
Polisi juga mencatat, ada lima pelajar yang kasusnya telah dilimpahkan ke Kejari Bandar Lampung.
Anggota geng motor bukan saja dari Bandar Lampung, tetapi ada juga dari Kabupaten Lamsel, Pringsewu, Pesawaran hingga Lamtim.
Source | : | TRIBUN LAMPUNG.CO.ID |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR