Rudi mengatakan, ketika masyarakat kemudian membandingkan dan bicara sulit dan tidak sulit, maka harus lihat dari sisi yang lain.
"Polri selalu disudutkan namun dengan apapun kami berusaha memberikan pelayanan terbaik kami tetap berupaya," kata Rudi.
"Kalau dibandingkan antara luar negeri dengan Indonesia dari budayanya saja sudah berbeda. Sistemnya mereka juga berbeda dengan sistem yang ada di Indonesia," ujar Rudi.
Tak sedikit masyarakat yang membandingkan cara bikin SIM di Indonesia dengan negara lain.
Termasuk urgensi ujian praktik pembuatan SIM yang mewajibkan ada jalur berbentuk zig-zag dan angka delapan.
"Tapi ketika (bicara) masalah sulit dan tidak sulit kami memberikan pengulangan ketika gagal, kemudian buka pengajaran safety riding. Kita buka kok, pelatihan gratis," kata Rudi.
Baca Juga: Tes Praktik SIM C Zigzag Dan Angka 8 Bakal Dihapus, Polda Jogja Ajukan Konsep Baru
"Saya hanya menjawab pada Satpas saya saja, karena itu inovasi berkembang pada Satpas masing-masing untuk peduli dan pelayanan kami terhadap masyarakat," ujar Rudi.
Sebelumnya Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menyebut, proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Indonesia terbilang mudah dan murah.
Dilansir dari Humas Polri, Yusri mengatakan bahwa Indonesia menempati urutan ke-10 di dunia sebagai negara paling mudah mendapatkan SIM.
“Di Indonesia saja ini yang agak mudah, urutan ke-10 di dunia termasuk paling mudah bikin SIM. Makanya di beberapa negara ini, SIM Internasional kita nggak berlaku,” kata Yusri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ujian SIM di Indonesia Sulit, Begini Penjelasan Polisi"
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR