"Tentunya ban dalam yang demikian bisa mengganggu kelancaran aktifitas pengendara," sambung dia.
"Sekedar saran, ban dalam sebaiknya diganti jika penambalan sudah lebih dari dua kali," lanjut Agung.
"Dan saat ban bocor di posisi yang sama atau ban dalam sampai sobek," tambahnya.
"Karena masih dijumpai ban dalam sobek masih dipakai dengan cara dijahit, karena terpaksa," lengkapnya.
Baca Juga: Aman atau Tidak Ban Tubeless yang Sudah Sering Bocor Pakai Ban Dalam? Begini Jawaban Ahli
Agung memberi saran, motor jangan dibawa ngebut kalau menggunakan ban dalam yang sudah ditambal.
"Dalam kondisi ban dalam pernah ditambal juga disarankan untuk tidak berkendara di kecepatan tinggi atau beban tinggi," kata Agung.
Jika masih ngotot pakai ban dalam yang sudah ditambal berkali-kali, siap-siap rugi banyak karena bisa bikin boros bensin.
"Memang ban dalam yang sudah terlalu melar sehingga ada sisi yang lebih tipis, maka permeabilitas atau kemampuan udara lolos lebih tinggi," lanjut lagi Agung.
"Sehingga tekanan angin di ban dalam lebih cepat berkurang, potensi ban menjadi lebih berat muncul," tambahnya.
"Efeknya konsumsi bensin lebih tinggi dari semestinya," sambungnya.
"Untuk mencegahnya, jika pakai ban dalam yang sudah lama atau sering tambal, sebaiknya lebih sering cek tekanan angin," lanjutnya.
Baca Juga: Cek Harga Ban Dalam Motor Mei 2023, Jangan Sampai Jadi Korban Bengkel Curang
"Di sisi lain, cek tekanan angin juga perlu biaya," pungkas Agung.
Nah, bikers tinggal pilih keluar duit buat beli bensin atau isi angin.
Daripada dua-duanya, mending ganti ban dalam yang sudah sering ditambal dengan yang baru bro.
Harga ban dalam baru pun masih terbilang murah, misal merek Kingland di e-commerce dijual sekitar Rp 25 ribuan.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR