MOTOR Plus-online.com - Musim MotoGP 2023 sedang liburan musim panas sampai awal Agustus mendatang.
Sebenarnya libur musim panas ini belum bisa disebut paruh pertama MotoGP 2023, karena baru digelar 8 dari 20 balapan musim ini.
Banyak pihak melakukan review 8 ronde awal MotoGP 2023, salah satunya datang dari bos Mercedes-AMG PETRONAS F1 Team, Toto Wolff.
Dikutip dari Speedweek.com, Toto Wolff mengkritik apa yang terjadi di Kejuaraan Dunia MotoGP.
Walau begitu, Wolff mengaku hanya tahu dari televisi atau kabar angin.
Menurut bos tim Mercedes F1 itu, konsep balap Sprint di MotoGP tidak masuk akal.
Musim ini MotoGP menggelar balap Sprint di semua ronde, sementara Formula 1 hanya 3 kali di musim 2022 dan 6 kali pada 2023.
"Ini pendapat pribadi saya, tetapi saya harus mengikuti tradisi," kata Toto Wolff dikutip dari Speedweek.com.
"Anda selalu tahu bahwa start akan dilakukan pada jam 3 sore pada hari Minggu," sambungnya.
"Jika Grand Prix diadakan di Asia, Anda harus bangun pagi, jika diadakan di AS maka bangun telat," lanjutnya.
"Saya mengikuti MotoGP dan saya sangat menyukainya, tetapi ada banyak hal yang tidak saya mengerti lagi," tambahnya.
"Pembalap mengeluh pada hari Sabtu, tetapi senang lagi pada hari Minggu," sambung bos Mercedes Formula 1 itu.
"Anda tidak bisa mengikutinya, saya tidak suka itu sama sekali, MotoGP gagal melakukannya," pungkasnya.
Chief Sporting Officer Dorna Sport, Carlos Ezpeleta mengungkap alasan MotoGP menggelar balap Sprint seperti Formula 1.
"Semua orang punya opini masing-masing dan sulit memberi pandangan secara objektif, khususnya saat Anda ada di bisnis itu sendiri," kata Carlos Ezpeleta.
"Saya setuju sangat penting membuat dasar olahraga yang simpel dan mudah dipahami," tambahnya.
"Itu alasan kenapa kami memilih format baru MotoGP da menghadirkan balap Sprint di semua ronde," sambungnya.
"Jadwal sama persis di semua event, kualifikasi untuk starting grid di kedua balapan," lanjutnya.
"Balap Sprint memakan setengah jarak dari balap utama, begitu juga poin yang diberikan," tambah dia.
Menurut anak Carmelo Ezpeleta itu, Formula 1 naik daun berkat serial dokumenter Drive to Survive di Netflix.
Baca Juga: Bucinnya Marc Marquez, Sebut Pacarnya Penyelamat di Tengah Kesengsaraan Bareng Honda di MotoGP 2023
"Mereka berhasil mendapatkan fans baru, itu tak terbantahkan," tambah lagi Carlos Ezpeleta.
"Banyak orang mengatakan bahwa olahraga itu tidak penting, orang-orang tertarik pada pertunjukannya," sambungnya.
"Saya setuju, sangat penting untuk menyajikan pertunjukan yang bagus dan konsep pemasaran yang layak," lanjutnya.
"Kami juga berusaha untuk meningkatkan penjualan, tapi saat Anda bisa menyajikan olahraga yang spektakuler dan mengasyikkan, itu akan membuat perbedaan besar," tutup dia.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR