Namun saat ini problem hidrogen adalah belum efisien, yang diungkapkan Arifin Nur, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Efisien yang dimaksud, jadi dibutuhkan daya listrik yang besar untuk elektrolis, dibandingkan energi yang dihasilkan," kata Arifin, saat
Karena itulah, butuh daya yang besar untuk mengubah air menjadi hidrogen, untuk jadi tenaga yang menggerakan mesin motor maupun mobil.
"Dulu pernah dites di Honda BeAT tahun 2017, harus dirubah seperti timing pengapian, karena kecepatan bahan bakar Hidrogen 10 kali lebih cepat dari bensin," lanjut Arifin.
Makanya pengembangan hidrogen terus diteliti BRIN, karena Indonesia punya sumber air yang besar.
Pabrikan motor Jepang yang gabung HySE, juga menyiapkan garis besar soal pengembangan motor hidrogen.
Pembagiannya adalah Honda di riset mesin, Suzuki di riset performa, keawetan serta fungsi hidrogen di motor.
Sedangkan Yamaha dan Kawasaki fokus di pengembangan motor secara langsung, terutama biar handlingnya tetap mudah dikendarai.
Yamaha juga riset soal cara pengisian hidrogen, lalu Kawasaki mengembangkan sistem suplai hidrogen.
Source | : | Autoby.jp |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR