Produk rekayasanya sendiri telah digunakan luas untuk keperluan kendaraan dinas anggota Babinsa Kodam III, Siliwangi, Jawa Barat.
"Sudah digunakan pada 30-50 motor trail untuk kendaraan dinas," ungkap H. Aryanto.
Pria yang berdomisili di Cirebon ini, sejatinya telah menawarkan produknya ini kepada industri otomotif nasional.
"Gak ada respons. Cuma angin lalu saja," sebutnya.
Pihak Pemerintah Indonesia pun ia anggap tidak peduli.
"Tidak ada pembicaraan apapun, ya sudah," ungkapnya.
Karenanya, saat ada perwakilan warga Italia datang ke rumahnya untuk melihat Nikuba, H. Aryanto antusias.
"Dijajal di Cirebon beberapa waktu lalu, kemudian saya diundang ke sana untuk mengadakan beberapa kesepakatan," bilangnya.
Dalam pertemua awal itu, H. Aryanto mengaku belum ada pembicaraan mengenai penjualan alat ini.
Ia menyebutkan pada September 2023 mendatang akan kembali ke Italia untuk realisasi kesepakatan.
"Termasuk soal proses rekayasa di kendaraan yang akan diterapkan, desainnya. Produk ini nanti tidak ditempel seperti yang sekarang ini, tetap akan menyatu dengan mesin produksi mereka," tutup H. Aryanto.
KOMENTAR