"Kalau melakukan hal itu mana mungkin bisa menyalip dan mendahului motor rival," beber Marc Marquez.
Baca Juga: Marc Marquez Dapat Nasihat Dari Adiknya, Jangan Buru-buru Tinggalkan Honda
Pembalap kelahiran 17 Februari 1993 itu pun merasakan apa yang dirasakan Fabio Quartararo dengan motor MotoGP-nya.
"Saya merasakan yang dirasakan Fabio, di mana motor bisa kompetitif kalau mengerahkan seluruh kemampuan si pembalapnya," ujar Marc Marquez.
Kondisi itu yang membuat Marc Marquez seringkali mengalami insiden crash.
Motor MotoGP bisa meladeni motor MotoGP rival kalau dibawa agresif.
Hal yang dirasakan Marc Marquez itu berbanding terbalik dengan adiknya Alex Marquez yang makin hari makin padu dengan Ducati Desmosedici GP.
Entah ada kaitannya atau tidak, Marc Marquez cemburu sama adiknya Alex Marquez menjadi faktor dirinya mempertimbangkan untuk pindah tim.
Meskipun Marc Marquez selalu menegaskan pilihan prioritasnya tetap di Honda dengan kondisi motor MotoGP Honda RC213V ada perubahan ke arah lebih baik.
Yang pasti Marc pasti cemburu sama sang adik Alex yang menikmati balapan dengan motor MotoGP yang nyaman ditunggangi.
Baca Juga: 3 Hal Yang Bikin Marc Marquez Pergi Dari Honda Di MotoGP 2023, Bertahan Pilihan Logis
Siapa tahu Marc kepikiran pergi dari Honda dan tak peduli skuat nantinya berlabuh bukan berstatus skuat MotoGP pabrikan.
Asalkan motor MotoGP-nya nyaman dan kencang sesuai yang diinginkan Marc Marquez.
Bikin penasaran apa keputusan Marc Marquez terkait masa depan karier balapnya di MotoGP nih?
Menurut brother, Marc Marquez lebih baik bertahan di Honda atau pilih petualangan baru dengan skuat baru?
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR