"Dapat menyelesaikan kompetisi ini di posisi pertama merupakan sebuah kemenangan besar untuk kami," pungkasnya.
Dalam kejuaraan ini, proses penilaian Shell Eco-marathon di Sirkuit Mandalika juga berlangsung ketat.
Paul Johnson, Head of Shell Scheme Division mengatakan, terdapat dua kategori kendaraan yang dilombakan, yakni Urban Concept dan Prototype.
"Kendaraan dalam kategori Prototype sangat rentan terhadap kondisi basah karena bannya yang licin, sehingga jika terjadi hujan, kendaraan Prototype tidak diizinkan untuk turun ke lintasan," ujar Paul Johnson.
"Prioritas utama kami adalah menjaga keselamatan para pembalap, dan jika ada masalah dengan kendaraan Prototype, seperti mesin mati, kami tidak akan mengizinkannya untuk berkompetisi di lintasan," sambungnya.
"Kami telah mengambil langkah-langkah tertentu untuk memberikan kelonggaran dalam jadwal dan melakukan beberapa perubahan agar semua tim yang telah lolos inspeksi teknis dapat turun ke lintasan," lanjutnya.
Baca Juga: Nyaris 3 Kali Konsumsi Bensin Honda BeAT, Gak Nyangka Iritnya Mobil Shell Eco-marathon Mahasiswa UNJ
"Setiap kendaraan dalam kategori Urban Concept dan Prototype harus melewati pemeriksaan khusus yang telah ditentukan," tambahnya.
"Namun, semua tim harus melalui ke-13 pemeriksaan tersebut, dan tidak ada pemeriksaan yang lebih penting daripada yang lainnya," lanjutnya.
"Mengenai faktor yang berkontribusi pada efisiensi kendaraan, saya tidak akan memberikan jawaban rinci saat ini agar para pelajar dapat mengeksplorasi dan menemukan solusi yang kreatif secara mandiri," sambung Paul.
"Salah satu desain yang paling umum dan efisien yang kami lihat pada kendaraan Prototype adalah bentuk tear drop atau tetesan air mata," tambahnya.
"Menurut peraturan kami, kendaraan harus memiliki dua roda di depan dan satu di belakang, atau dua di belakang, tetapi yang pasti adalah dua di depan," lanjutnya.
"Desain tetesan air mata ini terbukti sangat hemat energi dan menjadi pilihan populer
di antara tim-tim yang berpartisipasi dalam kompetisi ini," jelasnya.
Baca Juga: Cara Bikin Motor Irit Bensin Terinspirasi Mobil Peserta Shell Eco-marathon Asia 2023
Di Regional Championship, satu tim dari Singapura dan tiga tim dari Indonesia berhasil mengungguli empat tim lainnya dalam kategori kompetisi Urban Concept dan akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi di ajang global tahun ini.
Mereka adalah TP ECO FLASH dari Singapura, GARUDA UNY ECO TEAM I dari Universitas Negeri Yogyakarta, ITS Team Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan ARJUNA UI TEAM dari Universitas Indonesia.
Tim-tim ini akan diundang untuk mengikuti ajang World Championship untuk berkompetisi dengan tim-tim dari Amerika, serta Eropa dan Afrika.
Ajang ini akan berlangsung di Shell Technology Center di Bangalore, India, pada 10-12 Oktober 2023.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR