Petugas pun menyita motor yang tidak dilengkapi dengan surat-surat.
“Kami amankan agar mereka tidak konvoi dan membuat ketidaktertiban dalam pelaksanaan malam pengesahan warga baru penguruan silat,” kata Herlina dikutip dari Kompas.com.
Herlina mengatakan, para pesilat tersebut sudah melanggar kesepakatan bersama, antara pihak kepolisian dan pimpinan perguruan, di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak.
Dalam pertemuan, keduanya sepakat tidak ada konvoi dan kegiatan lainya setelah pengesahan anggota perguruan, karena berpotensi mengganggu ketertiban masyarakat umum.
"Kami sudah mengimbau dan rakor dengan mengundang seluruh stakeholder dan para panitia perguruan silat," ungkapnya.
"Mereka setuju dengan menandatangani maklumat bahwa dalam pelaksanaan pengesahan tidak ada warga (anggota) lain yang melakukan konvoi ataupun kegiatan lain selain warga yang disahkan,” sambungnya.
Baca Juga: Nekat, Terjadi Lagi Konvoi Motor Terobos JLNT Casablanca, Kecelakaan Makan Satu Korban Jiwa
Polisi juga melaporkan telah terjadi kecelakaan saat konvoi para pesilat itu.
Salah satu motor pesilat menabrak polisi di kawasan Perak Barat.
Akibatnya, petugas tersebut harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Herlina mengatakan, polisi yang terkapar tersebut merupakan anggota Samapta yang tengah bersiaga di sekitar perbatasan Surabaya.
Kemudian, kata Herlina, dia berniat untuk melarang konvoi pesilat, agar tidak masuk ke wilayah Surabaya.
Akhirnya, petugas tersebut tertabrak konvoi motor yang melintas.
"Jadi bukan diserang. Ditubruk (ditabrak)," kata Herlina.
Polisi itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) PHC agar mendapatkan penanganan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "100 Orang Ditangkap Saat Konvoi Rayakan Pengesahan Jadi Anggota Perguruan Silat di Surabaya "
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR