"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ujar Fatih, ayah Sultan Rif'at.
"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.
Korban yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.
Gara-gara kecelakaan itu, Sultan kesulitan berkomunikasi hingga tidak bisa berbicara hampir tujuh bulan.
Tidak bisa bernafas melalui hidung dan mulut, Sultan menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher.
Ia juga hanya dapat mengonsumsi cairan sehingga berat badannya menurun.
Menurut keterangan keluarga, pihak pemilik kabel pernah menawarkan sejumlah uang.
Baca Juga: Tabrak Kabel Serat Optik di Jalan Raya, Wanita Pengendara Motor Tewas Mengenaskan
Kata Fatih, kuasa hukum perusahaan pemilik kabel menawarkan uang Rp 2 miliar.
Kejadian tersebut setelah kasus kecelakaan Sultan menjadi sorotan.
"Itu terjadi beberapa hari yang lalu setelah berita ini viral. Datang itu bukan Bali Tower-nya, dia tunjuk pengacaranya, kemudian menawarkan uang. (Uang yang ditawarkan) Rp 2 miliar," ujarnya mengutip Kompas.com.
Menolak uang tersebut, Fatih menuturkan tawaran itu sangat melukai perasaan keluarganya.
"Kenapa itu ditolak, karena itu sangat menyakitkan, sangat menghina rasa kemanusiaan kami semua," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Sultan Rif'at Pernah Ditawari Rp 2 Miliar oleh Perusahaan Pemilik Kabel Menjuntai"
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR