Meskipun ia harus absen di dua seri tersisa, tapi Nagai tidak tergeser dari posisi lima klasemen pembalap WSBK musim 1995 dan jadi pembalap Yamaha yang meraih poin tertinggi saat itu.
3. Daijiro Kato
Kalau nama yang ini bisa dibilang kalian sudah cukup kenal, Daijiro Kato disebut-sebut sebagai salah satu rider paling berbakat yang pernah dimiliki Jepang.
Daijiro Kato memang baru diberikan satu musim penuh di ajang Grand Prix kelas 250 cc pada tahun 2000, tapi sejak 1996 sampai 1999 ia turun sebagai wild card di seri Jepang dan meraih dua kemenangan dan satu podium tiga.
Pada musim penuh pertama di ajang Grand Prix ia mampu duduk di posisi tiga klasemen, hanya kalah tipis dari Olivier Jacque dan Shinya Nakano.
Musim 2001 Kato kemudian mengamuk, ia meraih 11 kemenangan dari 16 seri dan meraih juara dunia kelas 250 cc.
Melihat performanya saat itu Daijiro Kato digadang-gadang jadi salah satu kandidat juada dunia MotoGP di masa depan.
Ia kemudian naik kelas pada musim 2002, musim perdana di kelas MotoGP ia turun bersama tim Honda Gresini tapi masih diberikan motor lama yakni Honda NSR500.
Pada awal musim 2002 memang beberapa tim masih diperbolehkan menggunakan motor-motor lama 500 cc 2 tak, sementara tim-tim besar sudah pakai motor MotoGP 990 cc 4 tak.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR