Tuah Hariadi, salah satu warga, mengatakan jalan penghubung desanya tersebut sudah lama tidak tersentuh pembangunan.
"Sudah lama sekali jalan ini dibiarkan seperti ini. Bahkan, dari saya sejak kecil jalannya begini-begini saja," ujar Tuah.
Menurutnya, jalan sepanjang 10 kilometer itu sudah tak layak dilintasi oleh sepeda motor.
"Ini dari Desa Silo Baru, sampai ke Pematang Sei Baru tidak pernah di Bolo(Perbaiki). Kami sangat kecewa dengan pemerintah ini, jalan kami tidak pernah di bolo(Perbaiki)," jelasnya.
Ia menambahkan, jalan tersebut padahal adalah jalan utama desa untuk mengakses pendidikan dan perekonomian.
"Ini jalan utama, akses sekolah, akses orang sakit, untuk akses-akses yang lain," katanya.
Baca Juga: Jalanan di Lampung 10 Km 1 Jam Pakai Motor, Dibiarkan Rusak Bertahun-tahun
Harapannya, pemerintah cepat memperbaiki jalan tersebut agar bisa diakses masyarakat dengan nyaman.
Seorang pengendara sepeda motor bernama Ahmadi, mengaku pernah nyaris terjatuh bersama istri dan anaknya.
"Jalannya sulit, tadi kami nyaris terjatuh ksrena jalannya licin sulit di kendarai sepeda motormya," ungkap Ahmadi.
Dirinya berharap pemerintah cepat membangun dan memperbaiki jalan tersebut agar tidak membahayakan pengendara motor.
"Di perbaikilah, karena berbahaya ini. Anak-anak sekolah sering lewat sini," harapnya.
Dari informasi yang dihimpun Tribun-medan.com, jalan penghubung desa ini telah dianggarkan dan masuk dalam program Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi perbaikan jalan Rp 2,7 Triliun.
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR