Mengutip dari Kompas.tv, Pratu Agung dilaporkan tewas setelah baku tembak dengan KKB Papua pada Senin (21/8/2023).
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengungkapkan kronologi baku tembak yang menewaskan Pratu Agung di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan sekitar pukul 11.25 WIT.
Menurut Fakhiri, sebelum terjadi insiden baku tembak yang menewaskan korban, terlebih dahulu KKB melancarkan operasi penyerangan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya dari Kapolres Yahukimo, kata Fakhiri, penyerangan yang dilancarkan KKB mengarah Pos Marinir yang berada di KM 06.
Dari penyerangan tersebut, Fakhiri melanjutkan, kemudian terjadilah upaya balasan dari pihak Marinir TNI AL hingga akhirnya terjadi baku tembak.
"Penyerangan terhadap Pos Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir yang berlokasi di Kampung Baru, Jalan Statistik, Distrik Dekai,” kata Fakhiri melalui keterangan resminya, Senin.
Ia menambahkan, akibat adanya penyerangan itu, terjadilah baku tembak, dan Pratu Agung terkena tembakan KKB.
Baca Juga: Fakta-fakta Distrik Beoga, Harga Bensin Rp 50 Ribu Per Liter Beli Motor Diangkut Pesawat
Kemudian, korban Pratu Agung Pramudi Laksono dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun sayangnya, nyawa Pratu Agung tak selamat saat perjalanan menuju rumah sakit.
"Korban dilaporkan meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Dekai," ujar Irjen Mathius Fakhiri.
Sementara itu, Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo mengatakan korban Pratu Agung tewas tertembak di kepala bagian belakang saat terjadi kontak senjata dengan KKB Papua.
Menurutnya, diduga penyebab terjadinya kontak tembak karena KKB Kodap XVI Yahukimo tidak senang dengan adanya pembangunan pos Satgas TNI-Polri di wilayah Kabupaten Yahukimo.
"Saat ini anggota TNI-Polri bersiaga guna mengantisipasi terjadinya kasus penembakan yang dilakukan KKB, " kata Dandim 1715 Yahukimo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Kronologi Anggota Marinir Pratu Agung Tewas Ditembak, KKB Disebut Tak Senang Ada Markas TNI di Dekai
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR